PULANG PISAU – Pemerintah Daerah Kabupaten Pulang Pisau melalui Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR) setempat pada Tahun Anggaran (TA) 2023 melanjutkan pembangunan infrastruktur jalan menuju penyebrangan Feri Palampahen sepanjang 1,230 meter dengan menelan anggaran kurang lebih Rp.6 miliar.
“Pembangunan infrastruktur jalan menuju penyebrangan Feri Palampahen ini merupakan pekerjaan lanjutan, ” kata Kepala Dinas PUPR Kabupaten Pulang Pisau Usis I Sangkai melalui Sekretaris Dinas, Ferdinand Yacob Vella saat mendampingi kegiatan Safari Jurnalistik PWI Pulang Pisau di Kecamatan Pandih Batu, akhir pekan tadi.
Pria yang sebelumnya menjabat Kabid Tata Ruang pada DPUPR Pulang Pisau itu menjelaskan pekerjaan lanjutan jalan menuju penyebrangan Feri Palampahen itu dengan panjang 1.230 meter dengan pagu anggaran mencapai Rp.6 miliar.
Dengan tersedianya infrastruktur jalan yang baik kata Ferdinand, tentunya dapat memudahkan aktivitas masyarakat, baik transparansi barang dan jasa, baik dari dan menuju ibukota kecamatan Pandih Batu maupun menuju ke pelabuhan Bahaur kecamatan Kahayan Kuala. Sehingga perekonomian masyarakat diharapkan dapat meningkat.
“Tujuan tentunya akan memudahkan transportasi penumpang dan barang dari Pulang Pisau maupun daerah lainnya menuju ibukota kecamatan Pandih Batu dan pelabuhan laut Bahaur, ” kata Ferdinand.
“Kegiatan peningkatan infrastruktur jalan dan jabatan ini juga merupakan bentuk dukungan pemerintah daerah Kabupaten Pulang Pisau dalam rangka mendukung program food estate, ” jelas Ferdinand.
Selain peningkatan jalan tersebut, kata Ferdinand, pada TA 2023 ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Pulang Pisau melalui Dinas PUPR juga melaksanakan peningkatan jalan Pangkoh Hulu dan Pangkoh Hilir.
“Sudah tender dan berkontrak. Tinggal dilaksanakan saja pekerjaannya dan diharapkan dapat mendukung aktivitas kelancaran perekonomian masyarakat, ” tandasnya.
Ferdinand berharap untuk kelancaran kedepannya tidak hanya dari segi infrastruktur jalan saja. Tetapi dari moda transportasi penyeberangan Feri Palampahen armada feri penyeberangan juga harus ditambah sehingga mendukung aktivitas angkutan penyeberangan.
“Karena selama ini Feri yang dioperasikan hanya satu sehingga berdampak pada kurang maksimal. Pengguna jasa Feri menunggu antrian terlalu lama. Jadi kit harapan, nanti buk hanya infrastruktur jalan yang lancar, tetapi feri penyeberangan juga harus lancar, ” pungkasnya. (ung)
BACA JUGA: https://kaltengoke.com/2023/06/22/korban-prostitusi/