PALANGKA RAYA–Hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Kalteng mengungkapkan pembayaran iuran pada program jaminan kesehatan nasional (JKN), dimana penerima iuran sudah meninggal dunia.
Hal ini disampaikan BPK saat mengikuti rapat koordinasi (Rakor) Program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) lintas sektor, Jumat (9/6/2023).
Menanggapi temuan BPK tersebut, Sekretaris Daerah Pemko Palangka Raya, Hera Nugrahayu, mengatakan bahwa temuan tersebut memang benar. Namun permasalahan tersebut merupakan masalah yang terjadi secara teknis.
Ia menjelaskan, meskipun pemerintah sudah berhasil mencapai Universal Health Coverage (UHC) atau cakupan semesta program JKN,
bukan berarti tanpa kendala. Sebab diakuinya setelah mencapai UHC, muncul kendala-kendala yang bersifat teknis.
“Banyak sekali kendala teknis yang tidak kami perkirakan sebelumnya,” ungkap Hera.
Hera juga berharap dengan adanya rakor ini, maka persoalan dan kendala yang dihadapi bisa dicari solusinya tanpa saling menyalahkan satu sama lain.
“Melalui rakor inilah kita belajar. Meskipun dalam program yang dijalankan, kita sudah sejak lama mempelajari,” jelasnya.
Menurut Hera, memang harus ada proses namun begitu mencapai UHC banyak data-data yang harus diyakini kebenarannya. Apalagi dalam kependudukan penerima JKN begitu dinamis, karena setiap waktu ada warga yang meninggal atau melahirkan.
“Kami juga meminta kepada masyarakat agar secepatnya melakukan pelaporan jika terdapat anggota keluarga yang meninggal atau baru lahir. Harus cepat dilaporkan ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil),” imbaunya saat dibincangi awak media.
Sebut Hera, masih banyak warga yang belum melaporkan jika ada anggota keluarga yang meninggal dunia.
“Jadi temuan BPK ini bukan permasalahan, tapi proses yang harus kita mantapkan adalah SOP-nya. SOP ini yang harus kita perkuat sebagai panduan dari proses pendataan, pendaftaran sampai pelayanan,” ucapnya.
“Soal pembayaran yang menjadi temuan itu Rp 27 juta, akan dilakukan kompensasi pada pembayaran berikutnya. Intinya tidak hilang. Nanti dilakukan verifikasi data kembali,” ucapnya lagi. (ovi*/cen)
BACA JUGA: Ibu Gila! Bunuh Anak untuk Masuk Surga