Daging Ayam Meroket, Mendagri: Berikan Kesempatan Peternak

Daging Ayam Meroket
DIBINCANGI: Mendah RI Zulkifli saat dibincangi awak media, kemarin. FOTO: FIT FOR PE

PALANGKA RAYA – Harga ayam masih melambung tinggi di pasaran. Kenaikan ini merupakan efek dari terjun bebasnya harga ayam dari peternak saat awal Ramadhan lalu.

Menteri Perdagangan (Mendag) RI, Zulkifli Hasan baru-baru ini didampingi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Prov. Kalteng, Nuryakin pantau harga bahan pokok bersama dengan Tim Satuan Tugas (Satgas) Ketahanan Pangan dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kalteng di Pasar Besar Palangka Raya, Sabtu (3/6) pagi.

Usai menyambangi sejumlah pedagang, Mendag menilai harga ayam yang banyak dikeluhkan oleh masyarakat di Kota Cantik ini wajar menaik di pasaran.

“Saya kira tidak apa-apa harganya naik, karena sudah hampir tiga bulan terakhir daging ayam itu harganya di bawah dan peternak ayam berbulan-bulan rugi,” ucapnya.

Berdasarkan dari hasil pantauan Mendag tersebutkan daging ayam dibandrol dengan harga kisaran Rp. 47 ribu hingga Rp. 49 ribu. Ia mengungkap dalam beberapa waktu kedepan masyarakat agar dapat memberi perhatian dan pengertiannya kepada nasib peternak.

“Jadi, setengah sampai satu bulan ini kita berikan kesempatan dulu mereka menambal kerugian. Kan ini naiknya baru, walau sampai dua minggu kedepan tidak masalah. Kasihan para peternak, kemaren baru alami kerugian sampai ada yang tutup,” ungkap Zulkifli.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalteng, Riza Rahmadi mengatakan naiknya harga ayam ini dapat ditekan melalui subsidi distribusi atau transportasi yang digunakan sampai ke pedagang besar.

“Hal ini memang sudah menjadi program Badan Pangan Nasional. Kita akan manfaatkan fasilitas distribusi yang memang disediakan oleh pemerintah tersebut untuk menekan biaya transportasi yang tinggi,” terangnya.

Ia juga menambahkan sudah saatnya pemerintah memberikan kesempatan kepada peternak untuk mengembalikan kerugian. Pada saat itu, harga ayam di kandang turun menjadi Rp. 16 ribu sampai Rp. 17 ribu padahal Break Event Point normalnya adalah seharga Rp. 23 ribu.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Perhimpunan Insan Perunggasan (Pinsar) Provinsi Kalteng terkait harga, dan kita mengharapkan dua minggu kedepan harga daging ayam ini akan kembali seperti semula,” pungkasnya. (fit*)

BACA JUGA: Hentikan Angkutan  Batu Bara di Jalan Umum