Ribuan Warga Saksikan Besei Kambe

Ribuan Warga Saksikan Besei Kambe
BESEI KAMBE: Dikenal dengan Dayung Hantu, diselenggarakan di Sungai Kahayan dalam rangkaian acara Festival Budaya Isen Mulang, Sabtu (27/05/23). FOTO: IHZ/*

PALANGKA RAYA – Menjelang hari terakhir kegiatan Festival Budaya Isen Mulang (FBIM), yakni pertandingan Besei Kambe atau sering dikenal dengan Dayung Hantu, tampak disaksikan ribuan warga Kalimantan Tengah (Kalteng), di Kawasan tepian Sungai Kahayan, Sabtu (27/05/23).

Berdasarkan pantauan awak ini, tampak dari pagi hari warga sudah memadati wilayah tersebut. Guna untuk menyaksikan lebih dekat perlombaan yang digelar.

Saat dibincangi selaku Juri perlombaan, Rudan mengatakan kegiatan perlombaan itu memiliki dua (2) kategori yakni putra dan putri.

“Untuk kategori putra diikuti sebanyak 12 kabupaten, sementara putri hanya diikuti 11 kabupaten yang ada di Kalteng,” ucap Rudan, saat dibincangi.

Dia menjelaskan, Besei Kambe merupakan salah satu olahraga tradisional Kalteng yang mendayung berlawanan arah, satu diantara anggota tim menghadap ke ujung jukung (perahu) sementara anggota satunya menghadap ujung lainnya, dan mendayung sekuat-kuatnya antara dua belah pihak.

“Event ini kerap kali diperlombakan. Tahun ini di babak semifinal putra lomba Besei kambe terdapat empat kontingen, yakni Kabupaten Seruyan, Katingan, Barito Utara dan Kota Palangka Raya,” ujarnya.

Sementara pada semifinal putri lomba Besei Kambe terdapat empat kontingen, yakni Kabupaten Barito Utara, Katingan, Murung raya dan Kota Palangka Raya.

“Untuk diketahui Tim putra lomba Besei Kambe yang berhasil menjadi juara pertama Kabupaten Katingan , juara kedua Kabupaten Seruyan, juara ketiga kabupaten Barito utara,” ungkapnya.

“Sedangkan tim putri lomba Besei kambe yang berhasil menjadi juara pertama adalah kabupaten Barito utara, juara kedua kabupaten Katingan, juara ketiga Kota Palangka Raya,” tambahnya.

Sementara itu di tempat sama, Kepala Dinas Kebudayaan dan pariwisata (Kadisbudpar) Provinsi Kalimantan Tengah Adiah Chandra Sari, mengatakan bahwa perlombaan Besei kambe ini sangat menarik.

“Olahraga tradisional khas Suku Dayak ini cukup digemari oleh masyarakat, terutama pada Festival budaya Isen Mulang 2023,” ujarnya.

Ia berharap perlombaan Besei Kambe dapat memberikan kesan yang baik bagi masyarakat yang menyaksikan, dan juga mengajak seluruh masyarkat untuk turut serta menjaga dan melestarikan olahraga tradisional khas Kalimantan tengah ini agar tidak diakui oleh pihak lain.

“Kita Ingin mempromosikan dan mengenalkan pada masyarakat ramai, tidak hanya pada masyarakat kalteng, namun juga untuk seluruh masyarakat Indonesia dan mancanegara,” demikian ungkapnya. (ihz//fit/nur)

BACA JUGA: Waspada! Semak Belukar Mulai Terbakar