PALANGKA RAYA-Semenjak penetapan status siaga karhutla pada awal Mei 2023 hingga detik ini. Peristiwa kebakaran hutan dan lahan telah terjadi hampir saban hari yang melanda wilayah Kota Palangka Raya.
“Sejauh ini ada sembilan penanganan laporan karhutla di Kota Palangka Raya, dan saya harap masyarakat bisa sama-sama bersinergi mencegah terjadinya karhutla dengan tidak membakar saat membuka lahan di tanah gambut, karena risikonya sangat besar,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Emi Abriyani, Jumat (26/27).
Terakhir, sebuah lahan kosong yang terletak di kompleks Jalan Bandara Utama 1, Kelurahan Panarung, Kecamatan Pahandut, Kamis (25/05/2023) siang sekitar pukul 11.30 WIB terbakar.
Lahan yang ditumbuhi semak belukar kering tersebut diketahui terbakar saat regu patroli Damkar Dishut sedang melaksanakan patroli rutin disekitar wilayah Kota Palangka Raya.
Emi Abriyani, mengungkapkan bahwa setelah mendapatkan informasi terkait adanya karhutla, pihaknya langsung melakukan koordinasi dan mengirimkan personelnya ke lokasi kejadian.
“Tim gabungan bekerja dengan melakukan penyemprotan dan pembasahan, api berhasil kita kuasai selama sekitar 60 menit,” ungkap Emi.
Menurut Emi, luasan lahan gambut yang terbakar tersebut sekitar 0.8 M² dan dari penglihatan kasat mata, kebakaran di lokasi tersebut diduga karena adanya unsur kesengajaan manusia dimana lahan sudah ditebas dan dibersihkan.
“Untuk penyebabnya kita tidak mengetahui pasti, namun jika melihat lokasinya memang diduga sengaja dibakar yang mungkin untuk pembukaan lahan secara dibakar,” katanya.
Dalam kesempatan ini juga, Emi Abriyani, mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Palangka Raya agar tidak memanfaatkan cuaca panas untuk membuka lahan dengan cara dibakar.
“Karena otomatis akan menimbulkan bahaya kebakaran hutan dan lahan yang berisiko tinggi,” pungkasnya. (rdo/cen)
BACA JUGA: Ratusan Gram Ganja Asal Medan Gagal Beredar