Utama  

Pulpis Tetapkan Status Siaga Karhutla Kapolres Pulpis Minta Personel Sigap Hadapi Bencana

CEK SARPRAS: Kapolres Pulang Pisau AKBP Mada Ramadita saat melakukan pengecekkan sarana dan prasarana usai menggelar apel kesiapsiagaan karhutla di halaman mapolres setempat, Kamis (25/5). Foto: Humas Polres Pulpis

PULANG PISAU– Dalam sepuluh hari terakhir wilayah Kabupaten Pulang Pisau tidak diguyur hujan. Ditambah dengan cuaca panas yang ekstrem dapat berpotensi menimbulkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

“Kepada seluruh personel Polres Pulang Pisau dan Polsek beserta jajarannya, saya berpesan untuk sigap menghadapi bencana karhutla yang memang rawan terjadi di wilayah Kabupaten Pulang Pisau dalam tahunnya, ” kata Kapolres Pulang Pisau AKBP Mada Ramadita saat menggelar apel gelar pasukan kesiapsiagaan menghadapi ancaman karhutla di halaman Polres Pulang Pisau, Kamis (25/5).

Kapolres meminta kepada seluruh personel yang bertugas untuk melakukan pengecekan dan ujicoba secara rutin terhadap seluruh sarana dan prasarana serta peralatan yang dimiliki.

Selain itu, melakukan pengecekkan sumber air untuk melakukan pemadaman karhutla. Kemudian, lanjutnya, terus menjalin komunikasi dan koordinasi dengan seluruh stakeholder terkait dan komunitas Masyarakat Peduli Api (MPA).

“Karena, dampak dari Karhutla itu bukan hanya dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Pulang Pisau saja. Tetapi di daerah lain atau bahkan ke negara lain. Baik dalam segi kesehatan, perekonomian maupun kerusakan ekosistem, lingkungan dan hutan, ” ujarnya.

Oleh sebab itu, tegas Kapolres, apel kesiapsiagaan karhutla ini dilaksanakan untuk mengetahui kesiapan personil berikut sarana dan prasarana pendukung dalam penanggulangan karhutla sehingga siap untuk diterjunkan kelapangan ketika itu benar-benar terjadi.

Kapolres menambahkan, bahwa dalam menghadapi tantangan tugas penanggulangan bencana Karhutla, Polres Pulang Pisau melalui Mobil Pos Polisi Keliling Satbinmas, Patroli Maja Sat Samapta dan Bhabinkamtibmas Polsek beserta jajarannya terus memberikan edukasi dan sosialisasi kepada seluruh lapisan masyarakat.

“Baik secara langsung ke lapangan maupun memanfaatkan sarana media sosial agar masyarakat menyadari bahaya yang ditimbulkan dari membuka lahan dengan cara dibakar,” tandasnya.

Kapolres juga mengajak dan mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat, khususnya di Kabupaten Pulang Pisau agar turut berperan aktif sangat dalam mencegah terjadinya karhutla sehingga Karhutla dapat dicegah dan diminimalisir secara bersama-sama.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pulang Pisau, Osa Maliki, mengatakan penetapan status siaga karhutla salah satunya didasari informasi dari BMKG bahwa awal Juni diperkirakan curah hujan menurun drastis sehingga kesiapsiagaan pencegahan harus segera dilakukan.

“Dalam upaya penetapan status siaga ini sebenarnya beberapa pihak meminta agar tidak salah dalam menentukan waktunya, tetapi penetapan ini sebagai bentuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kebencanaan khususnya karhutla,” kata Osa Maliki.

Dijelaskan Osa Maliki dalam rapat koordinasi pengendalian karhutla, pihaknya juga masih dibuat bingung dengan kondisi cuaca di Kabupaten Pulang Pisau.

Kondisi cuaca belum bisa dipastikan sepenuhnya karena beberapa wilayah di Kecamatan Kahayan Tengah masih turun hujan, sementara di kecamatan lain panas terik yang berpotensi bisa menyebabkan ancaman terjadinya karhutla.   

“Koordinasi dan kerja sama dengan berbagai pihak terkait tentu kita perkuat komitmen bersama dalam mencegah terjadinya karhutla di kabupaten setempat,” paparnya.

Bupati Pulang Pisau Pudjirustaty Narang diwakili Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan, Reliasi, dalam rapat koordinasi karhutla menekankan beberapa poin dalam pencegahan dan kesiapsiagaan personel agar terbangun kapasitas dan kapabilitas yang mumpuni dalam pencegahan karhutla.

Dikatakan Reliasi bahwa rapat koordinasi dengan berbagai pihak terkait merupakan bentuk dari status kesiapsiagaan agar kabupaten setempat bebas kabut asap. Selain itu sebagai upaya langkah awal untuk memadukan pencegahan dan kesiapsiagaan, mulai dari membangun komunikasi untuk meningkatkan kapasitas kesiapan dari seluruh elemen masyarakat dan pemerintah setempat.

“Melalui rapat koordinasi pengendalian karhutla ini bisa untuk menginventarisir seluruh program kegiatan pada OPD terkait dalam melakukan penyusunan perencanaan pengumpulan kapasitas di setiap daerah berupa data, informasi, sarana prasarana, dan logistik serta sumber daya manusia, baik dari lembaga pemerintah maupun non pemerintah,” katanya.

Menurut Reliasi, dari beberapa poin tersebut bisa memberikan gambaran penting bahwa upaya pengendalian karhutla memiliki manfaat besar bagi keberlangsungan ekonomi. Upaya pencegahan perlu dilakukan agar tidak menghancurkan aktivitas mata pencaharian masyarakat apabila terjadi kabut asap.

Perlu diketahui, kata dia, berdasarkan arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo saat rakor nasional penanggulangan bencana di Sentul Bogor Jawa Barat pada 1 Maret 2023 lalu, seluruh instansi pemerintah pusat maupun daerah harus bersama-sama bersinergi untuk upaya pencegahan, mitigasi, dan meningkatkan kesiapsiagaan serta melakukan identifikasi terhadap risiko di daerah rawan bencana sampai ke tingkat desa.

Reliasi mengajak, kepada seluruh pihak secara bersama-sama bisa ikut turut berupaya semaksimal mungkin dalam merealisasikan mitigasi kebencanaan. (ung/ant/cen)

BACA JUGA: Gubernur Lantik Pj Bupati, MP3D Layangkan Surat Terbuka