Masyarakat Pesisir Perlu Benahi Gizi

Masyarakat Pesisir Perlu Benahi Gizi
WAGUB: Usai pengukuhan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalteng, Wagub Edy Pratowo dijumpai awak media di Aula Jayang Tingang, Rabu (5/4). Foto: FIT*/PE

PALANGKA RAYA – Fokus Pemerintah Provinsi dalam penurunan angka stunting di Bumi Tambun Bungai masih berlangsung serius. Angka prevalensi stunting Kalteng pada tahun 2021 menyentuh sebesar 27,4 persen. Sementara di tahun 2022 berhasil turun menjadi 26,9 persen.

Jika menengok dari data ini, penurunan cenderung tidak signifikan dan terbilang lamban. Dalam prosesnya, upaya penurunan stunting dijumpai berbagai kendala.

Wagub Kalteng, Edy Pratowo mengungkapkan bahwa kendala yang dihadapi tidak terlepas dari dampak pandemi Covid-19 dan badai inflasi. Sehingga hal ini mempengaruhi asupan gizi terhadap anak. Selain itu, Wagub juga menimbang pola konsumsi sehari-hari masyarakat pesisir yang perlu dibenahi.

“Masyarakat pesisir mencari ikan segar untuk dijual, ikan keringnya dimakan. Bagaimana kalau ini ikut termakan oleh anak-anak yang mana mereka semestinya butuh protein dan ibu hamil pun demikian,” ucapnya saat diwawancarai usai pengukuhan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalteng di Aula Jayang Tingang, Rabu (5/4).

Wagub berpesan kepada para orangtua yang mana saat mengkonsumsi ikan segar, maka agar tidak terlewat untuk memberikan pula anak-anaknya yang sedang dalam masa pertumbuhan.

“Kita para orangtua seharusnya bisa berpikir, kita ini sudah tua, ada generasi di bawah yang perlu mendapat perhatian utama. Pemenuhan gizi harus diatur sedemikian rupa. Hal ini didukung melalui pola hidup keluarga dari pasangan baru yang berupaya untuk menyeimbangkan kebutuhan gizi konsumsi harian,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalteng, Jeanny Yola Winokan mengatakan percepatan penurunan membutuhkan implementasi aksi nyata dari berbagai pihak pendukung.

“Kami sangat mengharapkan keikutsertaan para masyarakat bersama pemerintah Kabupaten dan Kota hingga di tingkat lini lapangan agar kita dapat bersegera melakukan aksi nyata. Apalagi dalam rangka pembangunan keluarga memerlukan sumber daya yang berkualitas,” pungkasnya. (fit*)

Baca Juga: VCS dengan Cewek di Sosmed, Oknum Pegawai Diperas