Gegara Lahan Dua Nyawa Melayang

Dua Nyawa Melayang
DIAMANKAN: Diwang pelaku pembunuhan di Petak Bahenda yang berhasil diamankan. Foto: IST

KUALA KAPUAS – Dua orang nyawa melayang (tewas) dan satu orang luka parah dalam perkelahian berdarah di Dusun Petak Bahenda, Desa Manis, Kecamatan Kapuas Tengah, Kabupaten Kapuas, Minggu (19/3/2023) lalu.

Korban tewas yakni, Rusdi (24) Rusdi warga Desa Pujon, RT 04, Kecamatan Kapuas Tengah dan Ahmad Diwo, keduanya meninggal dunia saat dalam perjalanan menuju puskesmas. Sementara Saini warga Desa Manis, RT 01, mengalami luka parah pada bagian wajah dan dada akibat sabetan Mandau.

“Dua korban meninggal dunia bernama Sani dan Rusdi. Sementara untuk pelaku Diwang sudah diamankan Senin 20 Maret 2023, sekitar jam 00.30 WIB di pinggir Sei Kuatan Dusun Petak Bahenda, Desa Manis,” kata Kasatreskrim Polres Kapuas, Iptu Iyudi Hartarto.

Ia menyebutkan bahwa pihaknya juga mengamankan barang bukti dua bilang parang jenis Mandau, satu bilah parang jenis pisau Lantik, satu lembar baju kaos warna hitam, satu lembar celana pendek warna hitam, satu lembar jaket kaos warna hijau, dan satu lembar jaket Levis warna biru.

Kronologis kejadian bermula pada Minggu tanggal 19 Maret 2023 pukul 09.30 WIB bertempat di Dusun Petak Bahenda, Desa Manis, Saat itu, datang ke tempat kerja Sugeng bersama Saini di lahan miliknya.

Tidak lama kemudian, datang dua orang, yakni Diwang dan Ahmad Diwo dengan masing-masing membawa senjata tajam jenis Mandau dan menyuruh menghentikan aktivitas mereka dengan cara memberi isyarat tangan dan mengacungkan senjata tajam yang sudah keluar dari kumpang atau sarungnya.

Saini mendatangi Diwang dengan mengeluarkan juga senjata tajam jenis Mandau yang dibawanya, dan menyerang Diwang dengan cara menebas berkali-kali. Namun Diwang berhasil menghindari serangan dari Saini dan pada saat tebasan terakhir senjata tajam jenis Mandau Saini patah/lepas dari gagang senjata tajamnya.

“Akhirnya Diwang menyerang balik Saini dengan cara menebas dan mengenai bagian wajah sebelah kiri sehingga mengalami luka robek, dan dada sebelah kanan pun robek, lalu Saini melarikan diri ketempat yang aman bersama dengan Sugeng,” kata Iyudi Hartarto.

Diwaktu bersamaan, lanjutnya, mendengar terjadi perkelahian antara Saini dan Diwang, kemudian Rusdi datang dengan membawa satu bilah senjata tajam jenis Mandau dan mendekati Saini dan Diwang.

Namun Rusdi bertemu dengan Ahmad Diwo yang langsung menyerang Rusdi dengan menggunakan senjata tajam jenis Mandau dengan cara menebas kearah Rusdi.

Kemudian Rusdi membalas menyerang Ahmad Diwo dengan menggunakan senjata tajam jenis Mandau dengan cara menebas Ahmad Diwo, dan mengenai bagian kaki kanan bagian belakang, tangan sebelah kiri, dan bagian dada yang mengakibatkan luka menganga, tergeletak lemas dan mengeluarkan banyak darah melihat hal tersebut Saini melarikan diri.

Setelah diserang oleh Diwang lalu Rusdi mendekati Saini yang ingin membantu, namun Rusdi terjebak di tanah liat/lumpur yang mengakibatkan sulit bergerak.

Diwang melihat kawannya Ahmad Diwo dalam keadaan tergeletak lemas dan mengeluarkan banyak darah yang disebabkan oleh Rusdi. Diwang langsung menyerang Rusdi yang terjebak di tanah liat/lumpur dengan cara menebas dengan menggunakan senjata tajam jenis Mandau dan mengakibatkan luka punggung kanan, luka bahu sebelah kanan, kepala bagian belakang, dan tangan kanan yang mengakibatkan luka menganga, tergeletak lemas dan mengeluarkan banyak darah.

“Kemudian Diwang dan keluarganya menolong Ahmad Diwo untuk membawa ke puskesmas setempat. Namun dalam perjalanan Ahmad Diwo meninggal dunia. Selanjutnya untuk Rusdi ditolong oleh Saini dan warga yang ada di TKP untuk membawanya ke Puskesmas setempat namun dalam perjalanan meninggal dunia,” terangnya. (ung/cen)

Baca Juga: Dini Hari, Gedung LPPM UPR Berkobar