KASONGAN – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Katingan, Pransang, S.Sos beserta rombongan menghadiri Acara Safari Dharma Shanti Tahun Baru Saka 1945 di Desa Petak Bahandang, Kecamatan Tasik Payawan, Kamis (16/3/2023).
Kegiatan tersebut merupakan, agenda tetap Pemerintah Kabupaten Katingan setiap tahun, sama halnya seperti Safari Ramadhan dan Safari Natal.
Bupati Katingan Sakariyas SE dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Sekda mengatakan, bahwa Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945 jatuh pada tanggal 22 Maret 2023.
“Dimana umat Hindu Kaharingan di Kabupaten Katingan melaksanakan Nyepi, untuk membersihkan diri serta pikiran dan meningkatkan bhakti untuk berserah kepada yang maha pencipta Ranying Hatala Langit Raja Tuntung Matan Andau,” tuturnya.
Pada kesempatan itu, Pransang mengucapkan Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945.
“Semoga umat Hindu Kaharingan selalu mendapat hidayah dan ridho serta dapat meningkatkan keimanan dan bhakti kepada Ranying Hatala Langit,” imbuhnya.
Menurut Sekda, tidak dapat dipungkiri bahwa di era globalisasi sekarang ini telah terjadi pergeseran-pergeseran terhadap perubahan tatanan kehidupan masyarakat. Dari awalnya mencari ketenangan, bergeser untuk mencari kesenangan atau kepuasan individu. Dimana, sifat gotong royong sudah hampir tidak terlihat lagi.
“Hal ini salah satu akibat negatif dari kemajuan teknologi, sehingga harus kita waspadai dan bending dengan kecerdasan spiritual. Dalam kesempatan ini, saya mengimbau umat Hindu Kaharingan di Katingan agar bisa meningkatkan peran serta bersama pemerintah dalam membangun Bumi Penyang Hinje Simpei,” ucap Pransang.
Dia juga mengajak, para tokoh agama, pemimpin umat serta ulama untuk terus membimbing, membina dan menghindarkan umat nya dari tindakan-tindakan yang tidak terpuji. “Teruslah berjuang tidada henti untuk membawa umat Hindu Kaharingan ke arah kehidupan yang teduh, harmonis dan seimbang di dunia mauopun akhirat,” imbuhnya.
Diakhir sambutannya, Sekda juga mengingatkan apabila ada kesalahpahaman dan perbedaan pendapat dalam masyarakat agar bisa diselesaikan dengan damai, mengedepankan dialog, musyawarah dan mufakat.
“Jangan sampai kita membiasakan diri mengedepankan kekerasan dalam menyelesaikan masalah,” pesannya. (ndi)