DLH Diminta Maksimalkan Penanganan Persampahan

Maksimalkan Penanganan Persampahan
BERPOSE: Kepala DLH Pulpis Hendri Arroyo bersama Bupati Pulpis, Pudjirustaty Narang. Foto: IST

PULANG PISAU – Bupati Pulang Pisau, Pudjirustaty Narang dalam Rapat Forum Perangkat Daerah (FPD) memberikan instruksi kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk menindaklanjuti program-program dan maksimalkan pengganggaran penanganan persampahan di wilayahnya.

Dalam kesempatan itu, Bupati juga memberikan instruksi kepada Plt Direktur PDAM Pulang Pisau untuk memaksimalkan pelayanan air bersih kepada masyarakat.

Menanggapi perihal tersebut, Kepada DLH Kabupaten Pulang Pisau, Hendri Arroyo, mengaku segera menindaklanjuti arahan bupati tersebut.

“Karena masalah persampahan ini menjadi prioritas, sehingga harus masuk dalam penganggaran TA 2024,” kata Hendri Arroyo.

Dia menjelaskan, dalam Forum Grup Discusion (FGD) hari ini momentum  sinkronisasi kegiatan dan program yang akan dilaksanakan pada tahun 2024. Dimana kata Hendri, dan memasuki fase RPD 2024-2026 fenomena pengelolaan persampahan menjadi salah satu konsen Bupati Pulang Pisau

“Tadi sangat jelas bupati menyinggung terkait perlu adanya penambahan penganggaran terkait pengelolaan  persampahan,” ucap Hendri Arroyo.

Selain itu, kata Hendri, kami selaku Leading sektor juga kembali  membangun integrasi penanganan persampahan kepada pihak ketiga termasuk dunia usaha dan perbankan.

“Kemarin waktu di Jakarta, bupati juga menyampaikan bahwa sudah membantu memfasilitasi dan mengkomunikasikan dengan Pimpinan  Bank Kalteng termasuk  Bank BNI terkait BNI Smart dalam program pemberdayaan masyarakat Bank Sampah,” jelas Hendri.

Sebelumnya, kata Hendri, pihak DLH Kabupaten Pulang Pisau  sudah mengajukan usulan berupa bak sampah. Namun, Bupati menginginkan bantuan tersebut berupa armada untuk mengangkut sampah.

“ Jadi harapan Bupati, selain itu diprioritaskan dalam APBD, baik persampahan maupun PDAM, DLH juga diminta untuk membangun integrasi dengan pihak ketiga,” jelasnya.

Hendri menjelaskan, bahwa penanganan persampahan di Kabupaten Pulang Pisau ini masih terkendala lahan untuk Tempat Penampungan Sementara (TPS). Karena itu, lanjutnya, kita tidak mempunyai lahan di perkotaan dan saat ini meminjam tanah warga, termasuk armada pengangkut ke TPA.

“ Sehingga kita memerlukan opsi bagaimana nantinya sampah dapat diminimalkan volumenya ke TPA , salah satunya melalui bank sampah,” tutupnya. (ung/cen)

Baca Juga: Tabrakan Beruntun, Satu Nyawa Melayang