Bundaran Besar Palangkaraya Direnovasi, Gubernur Letakan Batu Pertama

bundaran besar palangkaraya
Gubernur Kalteng, H Sugianto Sabran, melakukan peletakan batu pertama pembangunan/renovasi Bundaran Besar Palangkaraya.Foto:Ist

PALANGKARAYA – Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran, melakukan peletakan batu pertama pembangunan/renovasi Bundaran Besar Palangkaraya.

Gubernur mengatakan, bahwa kawasan bundaran besar adalah kawasan embrio Kota Palangkaraya.

“Kawasan ini dirancang dengan konsep simetri, dimana poros Bundaran Besar Pancasila dengan monumen peletakan batu pertama pembangunan Kota Palangkaraya yang merupakan cermin kawasan sejarah berdirinya Kota Palangkaraya,” jelasnya.

Dengan konsep tersebut, sambungnya, arsitektur kota yang dihasilkan berkonsep sumbu dan bangunan sudut. Salah satu kompleks yang berkonsep sumbu adalah kompleks Istana Gubernur Kalteng, yakni Istana Isen Mulang.

“Diharapkan akan muncul ikon baru pada kawasan bundaran besar yang lebih modern dan mengikuti perkembangan zaman pada saat ini, dengan tanpa menghilangkan nilai-nilai lokal khas Kalteng,” imbuhnya.

Ia menyebut, pembangunan/renovasi Bundaran Besar Palangkaraya ini merupakan salah satu wujud pengembangan kawasan sejarah yang modern, yang menjadi upaya bersama membangun serta mewujudkan Kalteng Makin BERKAH.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kalteng, Shalahuddin, menyampaikan bahwa tujuan pembangunan/renovasi Bundaran Besar Palangkaraya ini adalah untuk menata dan pengembangan kawasan publik serta untuk memenuhi kebutuhan akan bangunan modern dengan fasilitas pendukung pembangunan bersejarah yang memadai, sehingga kebutuhan akan ruang publik dan fasilitas umum dapat tertata dan terwujud dengan baik.

“Pembangunan bundaran besar nantinya akan berupa iconic modern dengan tambahan antara lain bangunan manara Talawang, bangunan museum dan biorama, amphitheater (tempat duduk menonton pertunjukan), air kolam serta taman untuk penghijauan kota tanpa merubah eksisting tugu Bundaran yang sudah ada,” pungkasnya.

Diketahui, bundaran besar memiliki luas tapak sekitar 1,75 hektare dengan kondisi tapak berada di tengah kota dan menjadi pertemuan/persimpangan dari enam jalan. Kegiatan renovasi ini akan dilaksanakan selama 540 hari (kalender) dengan menggunakan anggaran pada tahun anggaran 2022-2024 senilai Rp96.854.500.000,00.(*/s/rul/cen)