SADIS!!! Pasangan Kekasih Aniaya Bayi hingga Membiru dan Dibuang di Belakang Rumah Tetangga

buang bayi
Proses otopsi oleh Tim Forensik dari Rumah Sakit Doris Sylvanus yang dipimpin oleh dr. Ricka Brillianty terhadap jasad seorang bayi yang ditemukan meninggal dunia di Jalan Bukit Raya V, Kelurahan Palangka, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangka Raya, Sabtu (10/9/2022). Foto:Ardo

PALANGKA RAYA – Sesosok jasad bayi yang ditemukan di belakang rumah kontrakan di Jalan Bukit Raya V, Kelurahan Palangka, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangka Raya, Sabtu (10/9/2022) sekitar pukul 09.00 WIB, membuat warga sekitar geger.

Bayi berjenis kelamin laki-laki dengan tali pusar yang masih menempel itu ditemukan oleh warga di saluran pembuangan.

Kematian bayi dari seorang wanita muda yang diketahui tinggal di kontrakan tak jauh dari lokasi penemuan jasad ini, diduga karena adanya unsur pembunuhan. Pasalnya, bayi ini merupakan hasil hubungan diluar pernikahan antara DK dengan kekasihnya bernama GY.

Kecurigaan ini juga dibenarkan oleh teman satu kontrakan DK. Mereka menduga bahwa temannya itu tengah mengandung lantaran bagian perut nampak lebih besar dari pada biasanya.

“Sempat merasa curiga dengan kondisi perutnya yang besar. Kalau waktu melahirkannya saya tidak tahu, karena tidak ada mendengar suara bayi. Tahunya waktu pagi orang belakang menemukan bayi,” kata Ari.

Tim Inafis Polresta Palangka Raya serta dibantu Tim Relawan Emergency Response Palangka Raya (ERP) yang menerima informasi tersebut langsung mendatangi TKP.

Kasatreskrim Polresta Palangka Raya, Kompol Ronny M. Nababan, mengatakan bahwa bayi tersebut ditemukan dekat saluran pembuangan air di kamar mandi.

“Untuk jasad orok tersebut berjenis kelamin laki-laki. Bayi ini pertama kali ditemukan di belakang rumah kontrakan,” kata Tri.

Ditemukannya jasad bayi malang ini, berawal dari seorang tetangga yang bermaksud hendak membersihkan sampah. Belum sempat bersih-bersih, saksi malah melihat ada seorang bayi yang diletakkan di dekat saluran pembuangan air.

Dijelaskannya, pada sekitar pukul 21.00 WIB, ibu bayi ini mengonsumsi obat diet dan obat sakit pinggang. Karena dari pengakuannya saat itu sedang diet dan merasa tidak dalam keadaan mengandung bayi diperutnya.

Kemudian, sekitar pukul 01.00 WIB dini hari, ibu bayi masuk ke toilet karena perutnya merasa mules. Tiba-tiba, bayi itu keluar dan langsung terendam di dalam air dan dibiarkan hingga meninggal dunia.

“Sekitar pukul 02.00 WIB dini hari bayi dipindahkan ke belakang rumah tetangga dalam kondisi meninggal dunia. Hingga pagi harinya ditemukan oleh tetangga sekitar,” kata Ronny.

Tak yakin dengan pengakuan si ibu mengenai penyebab kematian bayinya. Polisi lantas melakukan otopsi guna memastikan penyebab kematian bayi tersebut.

Diterangkan Kasatreskrim, proses otopsi di ruang Kamboja Rumah Sakit Doris Sylvanus dan berjalan sekitar 60 menit dan hasilnya dipastikan lahir dalam kondisi hidup pada dini hari tadi, tepatnya kurang dari 24 jam saat ditemukan meninggal dunia.

“Hasil pemeriksaan forensik ternyata ada benturan di bagian kepala dan mulut yang membiru,” kata Kompol Ronny.

Kemungkinan, ada tanda kekerasan terhadap sang dengan sengaja dipukul. Namun kata dia, pihaknya tidak ingin gegabah untuk menyimpulkan kemungkinan yang terjadi.

“Untuk sementara ibu dan para saksi dalam pemeriksaan di kantor. Akan kita dalami,” tandasnya. (rdo/cen)