KASONGAN – Wakil Bupati (Wabup) Katingan Sunardi N.T Litang mengikuti Apel Siaga Nasional Tim Pendamping Keluarga (TPK) Bergerak Tahun 2022 secara virtual, baru-baru ini.
Kegiatan yang diikuti dari ruang rapat Bupati Katingan ini, juga dihadiri perwakilan Pabung Kodim 1015/Sampit di Kasongan dan beberapa Organisasi Perangkat Daerah terkait.
Selain itu, ada pula dari TP PKK Kabupaten Katingan, PC IBI Katingan, TPK Kasongan Lama, TPK Kasongan Baru, TPK Tewang Kadamba, Penyuluh KB Katingan Hilir, PKB Kecamatan Katingan Tengah, PKB Kecamatan Tewang Sangalang Garing, PKB Kecamatan Tasik Payawan, PKB Kecamatan Kamipang dan PKB Kecamatan Sanaman Mantikei.
Pusat pelaksanaan Apel, bertempat di Alun-alun Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Apel Siaga Tim Pendamping Keluarga ini mengambil tema “Apel Siaga TPK Bergerak”.
Wabup Katingan dan seluruh peserta apel siaga mengikuti kegiatan sampai dengan selesai.
Kegiatan Apel Siaga diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu Mars KB, kemudian Laporan pelaksanaan Apel oleh Deputi ADPIN.
Selanjutnya mendengarkan arahan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK). Pembacaan IKRAR KUA dan IKRAR TPK diikuti oleh Peserta KUA dan TPK, Pembacaan Doa, mendengarkan Lagu Bagimu Negeri dan Penutup.
Menurut Wabup Katingan, tujuan Utama Kegiatan ini adalah untuk meningkatkan komitmen TPK dalam sebuah Gerakan Pendampingan Keluarga.
“Ini dimaksudkan, sebagai upaya dalam percepatan penurunan angka Stunting di Indonesia,” jelasnya kepada sejumlah wartawan usai mengikuti Apel Siaga.
Menurut Sunardi, salam amanatnya Menteri Koordinator Bidang PMK menyampaikan, sejumlah hal.
Diantaranya, penjelasan mengenai stunting yang merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang.
“Itu ditandai dengan panjang atau tinggi badannya yang berada di bawah standar yang ditetapkan. Stunting diakibatkan masalah gizi kronis yang ditandai dengan kegagalan seorang anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Itu lantaran, anak mengalami kekurangan gizi dalam jangka waktu lama,” jelasnya. (ndi)