Waspada Penyakit Hepatitis Akut

hepatitis akut
Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, Andjar Hari Purnomo.

PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, Andjar Hari Purnomo,  mengatakan jika pihaknya telah mengkomunikasikan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) untuk mewaspadai penyakit hepatitis akut.

Hal itu sebutnya untuk menindaklanjuti Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.02/C/2515/2022 tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology)  yang diterbitkan  dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) pada tanggal 27 April 2022 yang lalu.

“Seluruh fasyankes telah kita komunikasikan dan waspada apabila menemukan kasus sebagaimana dimaksud untuk menindaklanjuti sesuai prosedur yang telah ditetapkan” ujar Andjar, Kamis (5/5/2022).

Guna mencegah penyakit  tersebut, dia mengimbau kepada masyarakat agar tetap menjaga kebersihan tangan dengan sesering mungkin mencuci tangan. Selain itu juga penting menjaga kebersihan alat makan seperti halnya meja, piring, sendok, dan piring.

“Selain itu , warga diimbau agar hati-hati berada di tempat tempat umum terkait dengan kebersihannya,”pungkasnya.

Sementara itu, melansir dari setkab.go.id, Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyampaikan bahwa Kemenkes telah meningkatkan kewaspadaan dalam dua pekan terakhir setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika, dan Asia, serta belum diketahui penyebabnya sejak 15 April 2022.

“Kami lakukan penguatan surveilans melalui lintas program dan lintas sektor, agar dapat segera dilakukan tindakan apabila ditemukan kasus sindrom jaundice akut maupun yang memiliki ciri-ciri seperti gejala hepatitis,” ucap Nadia, dikutip dari laman resmi Kemenkes, Rabu (4/5/2022).

Kewaspadaan tersebut meningkat setelah tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta dengan dugaan hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya meninggal dunia, dalam kurun waktu yang berbeda dengan rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022. Ketiga pasien ini merupakan rujukan dari rumah sakit yang berada di Jakarta Timur dan Jakarta Barat.

Gejala yang ditemukan pada pasien-pasien ini adalah mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang dan penurunan kesadaran.

Nadia menegaskan, Kemenkes melakukan investigasi penyebab kejadian hepatitis akut ini melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap. Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta sedang melakukan penyelidikan epidemiologi lebih lanjut.

”Selama masa investigasi, kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang. Lakukan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit serta tetap melaksanakan protokol kesehatan,” ujarnya.

Nadia meminta, jika terdapat anak-anak yang memiliki gejala kuning, sakit perut, muntah-muntah dan diare mendadak, buang air kecil berwarna teh tua, buang air besar berwarna pucat, kejang, penurunan kesadaran agar segera diperiksakan ke fasyankes terdekat. (jun/cen)