PALANGKA RAYA – Sebelumnya, telah digelar kegiatan seminar nasional edukasi dalam rangka memperingati Hari Bumi di Aula Palangka Universitas Palangka Raya (UPR).
Rektor UPR Dr Andrie Elia turut langsung dalam kegiatan tersebut sebagai pemateri. Seminar Nasional lingkungan hidup bertema ‘Earth day is everyday’ yang dipromotori Mapala Comodo Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB-UPR), turut menghadiri pemateri lainnya, yakni Arie Rompas, Bayu Herinata dari WALHI KALTENG, Matius Hosang dari BLH.
Dalam materi Rektor UPR menyampaikan, bahwa generasi muda adalah ujung tombak pembangunan yang juga harus memperhatikan kelestarian lingkungan dan budayanya.
“Saya menyampaikan, kepada anak-anak ku mahasiswa, bahwa generasi muda saat ini dapat berperan aktif sebagai pelaku dalam melestarikan alam lingkungan. Hal itu dapat dilakukan dalam lingkup kecil, yakni menjaga suasana bersih, nyaman dan sehat dalam lingkup kuliah dan juga menerapkan pola hidup bersih,” ucapnya.
Selain itu, Rektor juga menyampaikan, generasi muda sebagai penerus pembangunan, juga dihadapkan membawa lingkungan tetap bersih begitu juga dengan nilai-nilai budaya yang ada.
Dalam kesempatan tersebut Rektor juga menyampaikan, beberapa halĀ tentang Tantangan dan Strategi Pengendalian Lingkungan Dari Ancaman Perubahan Iklim.
Dalam materi, bahwa perubahan iklim yang terjadi dipengaruhi oleh perubahan gaya hidup modern saat ini.
“Hal ini dapat dilihat dari penggunaan listrik yang semakin meningkat. Terlebih dalam mekanisme PLTU yang menggunakan batu bara. Kemudian semakin berkembang sektor perindustrian tanpa dilengkapi prosedur pengolahan limbah yang baik dan bencana seperti kebakaran lahan gambut,” ucap Rektor.
Rektor juga menegaskan, bahwa kebakaran lahan gambut, seperti kultur di Kalteng sangat potensi dalam menyumbang rusaknya lingkungan. Dimana kebakaran gambut dari sisi lingkungan hidup dapat menyebabkan pemanasan global yang berdampak pada ketidakstabilan alam.
“Oleh itu, saya harap generasi muda di Kalteng dapat membuat subuh terobosan inovasi dalam mengatasi persoalan ini. Di UPR sendiri sudah berdiri center of Excelent Terkait gambut, yakni PPIIG dan peat techno park,” ujarnya.
Rektor juga menyampaikan, bahwa generasi muda dapat mencegah terjadinya perusakan alam dengan cara mitigasi, adaptasi dan mendukung restorasi ekosistem dan perubahan iklim.
“UPR berkomitmen untuk menjaga kawasan hutan demi mendukung pengendalian lingkungan terhadap perubahan iklim. Saya civitas UPR, khususnya mahasiswa itu serta mendukung dan sukseskan komitmen ini,” pungkasnya. (rul/abe)