PT NAP Didemo, Buruh-Perusahaan Hasilkan Tiga Kesepakatan

PT NAP
Aksi damai buruh yang didampingi Organisasi Peperdayak-PLB DPD Pulang Pisau di PT Nagabhuana Aneka Piranti Unit 6 Pulang Pisau mendapat pengawalan aparat gabungan TNI, Polri dan Satpol PP. Foto:Bangun Sugito.

PULANG PISAU – Aksi demo buruh yang didampingi Organisasi Persatuan Pemuda Dayak dan Pasukan Lawung Bahadang (Peperdayak-PLB) DPD Pulang Pisau (Pulpis) di PT. Nagabhuana Aneka Piranti (NAP) Unit 6 Pulpis mendapat pengawalan aparat gabungan TNI, Polri dan Satpol PP.

Aksi ini untuk memperjuangkan hak-hak karyawan atau buruh itu berjalan aman, lancar dan damai serta melahirkan kesepatakan bersama.

Surat Keputusan Bersama (SKB) ditandatangani oleh Rudi Harmawan selaku General Manager PT NAP dan Beni Diktus selaku Ketua DPD Peperdayak Pulpis. Yakni melakukan kenaikan gaji karyawan sebesar Rp. 10 ribu/orang/hari, melakukan penambahan BPJS sebanyak 50 arang/bulan dan melakukan kesepakatan kerja antara perusahaan dengan Fridwan Evad Daud, Sanjung, dan Adianto dengan masa kerja berlanjut.

General Manager PT NAP, Rudi Harmawan, mengaku bahwa tuntutan dalam aksi demo ini, salah satunya terkait UMK. Tetapi kata Rudi, setelah dalam pertemuan itu kami menjelaskan kondisi perusahaan saat ini, akhirnya dapat memahami bersama sehingga melahirkan surat keputusan bersama.

“Diantaranya kenaikan upah Rp. 10 ribu/hari/orang, dan penambahan kepesertaan BPJS sebanyak 50 orang dalam setiap bulan serta melakukan kesepakatan kerja antara perusahaan dengan Fridwan Evan Daud, Sanjung dan Andrianto dengan masa kerja berlanjut,” ujar Rudi, Kamis (10/3/2022).

Rudi menyampaikan, bahwa untuk keputusan bersama tersebut saat ini sudah final dan kedepannya akan ada progres sesuai dengan kemampuan perusahaan.

Rudi menjelaskan, bahwa dari sekitar 1.000 karyawan saat ini, output-nya baru 1.000 atau 1 meter kubik satu orang. Sementara kata Rudi, idealnya 1 orang itu bisa menghasilkan 3 sampai 4 meter kubik atau baru 30 persen. Sebenarnya, kata Rudi, dampak gaji perusahaan kepada karyawan saat ini mencapai Rp 2,5 miliar per bulannya, sehingga sangat berdampak pada perputaran ekonomi di Kabupaten Pulpis.

Oleh karenanya, lanjut Rudi, pihaknya minta dukungan dari seluruh elemen masyarakat agar progres perusahaan terus meningkat, sehingga akan berdampak pada perbaikan gaji karyawan.

“Mari kita beri dukungan dan semangat karyawan kita agar dapat kerja bagus, disiplin  sehingga akan bangkit bersama,” terangnya.

Dampak dari perang Rusia saat ini, kata Rudi, pihaknya mengaku kesulitan untuk mendapatkan kontainer dan sangat langka. Dan terpaksa dikirim dari Jawa.

“Tentunya, kondisi ini semakin menambah pengeluaran perusahaan lagi. Semoga kondisi ini dapat kita lewati dan bangkit bersama,” tutupnya.(ung/cen)