PALANGKA RAYA – Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, khususnya pada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yakni Merdeka Belajar – Kampus Merdeka memberikan arah, bahwa PTN harus melakukan transformasi pendidikan tinggi melalui harmonisasi Indikator Kinerja Utama (IKU) PTN.
Hal tersebut ditegaskan, Rektor Universitas Palangka Raya (UPR) Dr Andrie Elia saat dibincangi meninjau progres pembangunan gedung kuliah merah putih UPR.
“UPR terus menunjukkan peningkatan. Terlihat dari penilaian IKU, tahun lalu UPR diperingkat ketujuh dan tahun ini di peringkat ke empat. Ini adalah kinerja semua pihak di UPR,” katanya.
Lanjutnya, penilaian IKU yang dapat dilihat dari pkkmdikti.kemdikbud.go.id, adalah hasil penilaian yang sudah tersistem berbasis teknologi informasi. Bukan penilaian yang dilakukan secara manual. Oleh karenanya, hasil penilaian tersebut tidak dapat dimanipulasi.
Disampaikannya, dengan hasil penilaian IKU tersebut, maka akan berdampak dan memiliki nilai positif pada perguruan tinggi.
“Penilaian IKU itu berdasarkan sistem yang dibuat pemerintah. Dan penilaian itu berbasis IT. Itu sistem yang menilai. Hasil penilaian ini akan berdampak positif untuk UPR. Tahun lalu diperingkat tujuh, UPR mendapatkan insentif dana dari pemerintah mencapai Rp. 2,7 miliar. Saat ini UPR diperingkat 3, tentu akan mendapatkan insentif dengan nilai lebih besar,” ungkapnya.
Rektor juga menuturkan, bahwa dana insentif yang didapatkan tersebut, akan membantu UPR dalam melengkapi fasilitas perkuliahan untuk mahasiswa.
“Dana insentif bisa membantu kita UPR untuk melengkapi fasilitas perkuliahan mahasiswa,” imbuhnya. (rul/abe)