PALANGKA RAYA – Bulog Kantor Wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng) dalam waktu dekat akan mendatangkan daging kerbau beku sebanyak 26 ton lebih.
Langkah itu diambil Bulog untuk mengantisipasi harga daging sapi yang saat ini mulai melonjak hingga mencapai Rp. 150 ribu perkilogram.
Hal tersebut dibenarkan oleh Pimpinan Wilayah Bulog Kanwil Kalimantan Tengah (Kalteng), Amrullah.
“Kalau untuk daging kerbau beku ini nantinya akan kami jual sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) dari pemerintah pusat, yakni seharga Rp 80 ribu perkilogram,” katanya, Selasa (8/3/2022).
Dijelaskannya, komoditas daging kerbau beku tidak hanya diminati oleh masyarakat hanya pada saat menjelang perayaan hari raya besar keagamaan saja.
Bahkan, di hari biasa pun masyarakat juga kerap membeli daging kerbau. Pasalnya, rasa antara daging kerbau beku dengan daging sapi tidak jauh berbeda. Hanya saja yang membedakan antara kedua daging tersebut, yakni serat daging kerbau lebih kasar dibandingkan dengan daging sapi.
“Sebelumnya kita memang rutin menjual daging kerbau ini. Tidak hanya pada saat menjelang perayaan hari raya besar keagamaan saja. Hanya saja pada akhir tahun 2021 lalu, kita tidak menyetok daging tersebut dan baru di Februari 2022 ini kita kembali melakukan impor,” ucapnya.
Untuk itu, lanjut Amrullah, pihaknya terus berupaya untuk menyiapkan stok daging kerbau. Dengan harapan, adanya daging kerbau beku dapat mengantisipasi kenaikan harga daging sapi
“Artinya kita memberikan pilihan bagi masyarakat untuk beralih dari daging sapi ke daging kerbau. Karena jika harga daging sapi terus meningkat, tentu akan memberikan dampak yang besar terhadap masyarakat,” pungkasnya. (rdo/cen)