Tiga Pekan Hilang, Jasad ABK Mengapung di Sungai Kahayan

ABK
Jasad korban bernama Slamet Hariyadi merupakan ABK kapal Tugboat XXVII Blue Whale yang dinyatakan tenggelam tiga pekan lalu ditemukan, Jumat (7/1/22) sekitar 1 Km dari lokasi terhempasnya perahu. Tampak petugas melakukan evakuasi terhdap jasad korban.Foto:ERP

PALANGKA RAYA – Jasad salah seorang korban bernama Slamet Hariyadi (26) merupakan ABK Tugboat XXVII Blue Whale yang tenggelam tiga pekan lalu tepatnya pada Jumat (17/12/2021), akhirnya ditemukan.

Jasad korban pertama kali ditemukan oleh salah seorang warga yang melintas di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Kahayan, pada Jumat (7/1/2022) sekitar pukul 14.30 WIB.

Slamet sebelumnya telah dinyatakan tenggelam di Sungai Kahayan bersama rekannya bernama Daffa (20).

“Korban pertama kali ditemukan oleh masyarakat dalam posisi telungkup tanpa mengenakan baju, hanya mengenakan celana pendek,” kata Kepala Wilayah Kerja Bukit Pinang, KSOP Kelas IV Pulang Pisau, Wiwin Iriani Hasanuddin, usai melaksanakan visum.

Dijelaskannya, keberadaan korban pada saat ditemukan oleh warga diperkirakan berjarak satu kilometer dari lokasi tenggelamnya 5 orang ABK Tugboat XXVII Blue Whale dan motoris perahu kelotok.

Hal yang meyakinkan bahwa itu adalah ABK bernama Slamet, yaitu dari gigi gingsul yang terletak pada bagian rahang atas sebelah kiri. Karena ketika dilihat foto semasa hidup korban memang menunjukkan ciri-ciri yang sama.

Tenggelamnya Anak Buah Kapal (ABK) itu bermula saat kapal tongkang bermuatan batu split dengan tujuan dari Bojonegoro – Palangka Raya itu hendak melakukan tambat atau sandarkan kapal di Pelabuhan PT. Karya Halim Sampurna.

Ketika itu sebanyak empat ABK Tugboat Blue Whale XXVII penarik tongkang bermaksud ingin berpindah ke tongkang menggunakan perahu atau yang biasa dikenal klotok milik masyarakat setempat.

Saat hendak melakukan proses pemindahan tersebut, diduga karena terhempas oleh arus yang begitu kuat menyebabkan kelotok yang digunakan itu tenggelam ketika telah mendekati tongkang.

Adapaun penumpang dari tenggelamnya kelotok itu sebanyak lima orang. Tiga korban selamat diantaranya Akram Hibatullah, Muhammad Fariz Akmal dan Hendrik (motoris sekaligus pemilik kelotok), Sementara Daffa (20) hingga saat ini belum juga ditemukan.

Kemudian, jasad Slamet dievakuasi oleh Tim Gabungan ke Rumah Sakit dr. Doris Sylvanus Kota Palangka Raya, untuk dilakukan visum.

Berdasarkan hasil visum, terdapat kecocokan pada gingsul di bagian gigi atas sebelah kiri dan gigi kelinci pada gigi bagian depan. Sehingga jasad tersebut dipastikan merupakan Slamet Riyadi.

“Jadi tadi setelah dilakukan visum dan dicocokkan dengan poto korban semasa hidup. Korban ini merupakan Slamet Hariyadi yang,” ucap Wiwin.

Berdasarkan hasil kesepakatan dan kondisi jasad korban yang tidak memungkinkan untuk dibawa ke kampung halaman. Korban akhirnya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Jalan Tjilik Riwut km 12, Kota Palangka Raya. (rdo/cen)

BACA JUGA : Kelotok Gagal Sandar, 2 ABK Tugboat Masih Menghilang, Ini Kronologinya

BACA JUGA : ABK Tenggelam Belum Ditemukan, Ritual Adat Digelar Hasil Masih Nihil

BACA JUGA : Pencarian Dua ABK Tugboat Masih Nihil