KUALA KURUN – Maraknya truk angkutan milik Perusahaan Besar Swasta (PBS) melintasi Jalan Kuala Kurun – Palangka Raya, pada khususnya di wilayah Kabupaten Gunung Mas (Gumas). Menyikapi itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gumas mengeluarkan kebijakan, yakni mendirikan sembilan unit pos pantau untuk mencegah angkutan dari PBS yang beroperasi di wilayah setempat.
Bupati Gumas Jaya S Monong mengatakan, sebelumnya pihaknya juga sudah mengeluarkan surat edaran kepada 18 PBS beberapa waktu lalu. Namun yang merespon hanya ada tiga PBS yakni dari sektor pertambangan.
Dikatakannya, dibangunnya sembilan unit pos pantau untuk mencegah angkutan dari PBS melewati jalan di wilayah setempat. Dengan itu pula, untuk jalan dari Kecamatan Sepang menuju Kuala Kurun akan segera diperbaiki.
“Hari ini ada didirikannya sembilan pos pantau ini, dengan maksud pos terpadu ini untuk memantau pihak PBS. Itu supaya mereka menunda dalam melakukan pengangkutan melewati ruas Jalan Palangka Raya-Kurun yang melintasi wilayah Kabupaten Gumas ini,” katanya saat memantau kesiapan perbaikan jalan bersama Forkopimda, Selasa (4/1).
Selain itu kata dia, dengan dilakukannya pos pantau tersebut, seperti di Pasir Putih, Muara Jalan Tahura, Muara Jalan Sei Hanyo, Teluk Nyatu, Daihian Tambuk, Rangan Tate, Tewai Baru, Sepang Simin dan Pematang Limau. Yang mana disana ditempatkan, anggotanya terdiri dari TNI Polri, Satpol PP dan Perhubungan.
“Maksud kami mendirikan pos itu, pertama agar mereka mengawas daripada angkutan PBS itu supaya perbaikan jalan wilayah Gumas bisa maksimal, lancar. Untuk perbaikan jalan ini tidak asal perbaikan saja, namun sesuai standar yang ditetapkan dan diawasi DPU Gumas,” tegasnya.
Tujuan dilakukan perbaikan itu, jelas dia, pertama dengan dilakukannya penundaan angkutan dari PBS, yakni didalam kegiatan perbaikan jalan tersebut bisa segera berjalan baik kedepannya. Sebab pada prinsipnya, sambung dia, pihaknya tetap mendukung investasi di wilayah setempat.
“Ini sebagai upaya pemerintah dan pihak PBS sudah merespon segera melakukan perbaikan jalan kita ini. Jadi aspirasi masyarakat sudah tanggapi. Kemudian apalagi sampai turun untuk blokade jalan dan kami tidak ingin pihak-pihak yang ingin memperkeruh suasana dan mengganggu kamtibmas di wilayah Gumas,” pungkasnya. (nya/abe)