Dinkes Gumas Gelar Kegiatan AMP dan Orientasi MTBS

AMP
Plt Kepala Dinkes Gumas, Evelnie, didampingi Ketua Panitia, Armelin, dan narasumber serta peserta kegiatan di aula Hotel Gunung Mas, Rabu (8/12/2021). Foto:sepanya.

KUALA KURUN – Pemerintah Kabupaten Gunung Mas (Gumas) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Gumas, mengelar kegiatan audit maternal perinatal (AMP) dan orientasi manajemen terpadu balita sakit (MTBS).

Kegiatan tersebut diikuti oleh petugas kesehatan dari RSUD Kurun dan jajaran puskesmas di wilayah setempat.

Plt Kepala Dinkes Kabupaten Gumas, Evelnie, mengatakan dengan adanya kegiatan AMP dan orientasi MTBS ini. Sebagai upaya, untuk menekan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian anak (AKA). Sehingga, salah satu indikator penting yang menujukan derajat kesehatan bagi masyarakat.

“Dengan adanya pelaksanakanya kegiatan AMP dan orientasi MTBS ini. Sebagai, upaya dalam penilaian pelaksanaan pelayanan serta peningkatan mutu pelayanan kesehatan ibu dan bayi, sehingga melalui pengkajian, dalam pembahasan kasus kematian ibu dan bayi baru lahir sejak di masyarakat sampai di fasilitas pelayanan Kesehatan,” ucap Evelnie, Rabu (8/12/2021).

Kemudian, kata dia, apabila ada kendala yang timbul dalam upaya penyelamatan ibu dan bayi, maka pada saat terjadi kegawatdaruratan kebidanan dan bayi baru lahir akan dapat menghasilkan suatu rekomendasi yang tepat. Hal ini, rangka peningkatan mutu pelayanan kesehatan bagi pasien.

“Harapan kami dengan adanya, kegiatan peningkatan SDM bagi petugas, dapat meningkatnya kapasitas petugas dalam melaksanakan pelayanan yang berkualitas di rumah sakit dan puskesmas, sehingga angka AKI dan AKA  dapat dicegah serta morbiditas pada anak dapat tertangani dengan baik,” harap Evelnie.

Sementara itu, Ketua Panitia Armelin, menjelaskan tujuan dari kegiatan itu untuk menguatkan surveilans kematian ibu, sehingga pelaksanaannya dilakukan selama dua hari, dari tanggal 8-9 Desember ini, maka semua kasus kematian maternal dan perinatal dapat teridentifikasi dan teranalisa untuk menghasilkan rekomendasi.

“Artinya peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dalam melaksanakan orientasi MTBS sesuai dengan standar, dan jumlah perserta ada 21 orang dari RSUD dan bidan pelaksanakan KIA dari puskesmas, serta 17 orang pengelola kesehatan anak dari puskesmas yang ada di Gumas,” pungkasnya. (nya/cen)