Sering Berhalusinasi, Seorang Pemuda di Kasongan Gantung Diri

gantung diri
Personel dari Polsek Katingan Hilir bersama petugas kesehatan dibantu warga saat mengevakuasi tubuh korban, Kamis (25/11/2021) siang. Foto: ist.

KASONGAN – Peristiwa gantung diri terjadi di Jalan Palangka Raya No. 105, Komplek Pata RT. 007/RW. 002, Kelurahan Kasongan Lama, Kecamatan Katingan Hilir, Kabupaten Katingan, Kamis (25/11/2021) siang, mengagetkan warga. Yedy (27) ditemukan sudah tak bernyawa oleh ibunya, dalam posisi leher tergantung menggunakan seutas tali.

Sumber di kepolisian menyebutkan, kronologi kejadian bermula saat korban dan ibu kandungnya, Kesrani (49) sedang duduk santai di depan rumah mereka, sekitar pukul 11.30 WIB.

Tidak lama kemudian sekitar pukul 11.35 WIB, Yedy pamit ke belakang menuju dapur untuk mengambil minum dengan alasan haus.

Sekitar 15 menit kemudian, ibu korban merasakan hal aneh dan mencurigakan. Pasalnya, korban tidak kunjung keluar dari dapur.

Kesrani lalu menyusul ke dapur. Saat tiba, dia melihat tubuh anaknya sudah dalam keadaan kaku dengan posisi keadaan gantung diri.

Ibu korban berlari keluar rumah memanggil tetangga, untuk memberitahukan apa yang terjadi. Warga kemudian ramai-ramai mendatangi lokasi kejadian. Selanjutnya, kejadian ini langsung dilaporkan kepada pihak kepolisian.

Personel dari Polsek Katingan Hilir bersama petugas kesehatan dari RSUD Mas Amsyar Kasongan dibantu warga, kemudian mengevakuasi tubuh korban.

Kapolres Katingan AKBP Paulus Sonny Bhakti Wibowo, SH, SIK, MIK melalui Kapolsek Katingan Hilir Iptu Eko Priono, SH, MH saat dikonfirmasi, membenarkan kejadian tersebut.

“Langkah-langkah kepolisian yang dilakukan, mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah TKP. Kemudian mencatat identitas korban dan saksi serta melakukan visum et refertum. Barang bukti yang diamankan, satu buah tali nilon bahan plastik warna biru sepanjang kurang lebih 50 cm,” katanya, Jumat (26/11/2021).

Kapolsek menjelaskan, menurut keterangan dari Acat Siter (53) yang merupakan ayah kandung korban, anaknya diduga mengalami masalah pada kejiwaan, Yakni, berupa rasa takut yang berlebihan dan sering berhalusinasi dengan mengatakan bahwa banyak orang yang ingin berbuat jahat terhadap dirinya.

“Hal tersebut sudah diderita korban selama kurang lebih dua tahun belakangan. Namun rasa takut berlebihan yang dirasa korban tersebut, tidak ada dasarnya. Karena, tidak ada fakta yang seperti korban katakan. Dari situlah, ayah kandung korban menyimpulkan anaknya memiliki masalah gangguan kejiwaan. (ndi/cen)

BACA JUGA : Tangani Covid-19, PT. KBK Beri Bantuan Rp500 Juta untuk Pemkab Katingan