PALANGKA RAYA – Kualitas air distribusi Perusahaan Umun Daerah Air Minum (Perumdam) Kota Palangka Raya, mengalami penurunan.
Air keruh yang dihasilkan oleh Perumdam disebabkan oleh kontaminasi kandungan air gambut yang cukup tinggi yang diakibatkan luapan sungai setempat.
Karena hal itu, masyarakat harus membuang air distribusi dahulu sebelum memakainya, keluhan juga sempat dilaporkan oleh pelanggan ke pihak Perumdam.
Direktur Utama Perumdam Palangka Raya, Budi Harjono, menuturkan kualitas air menurun karena terkendala debit air sungai yang meluap, alhasil air yang dikelola dan dihasilkan tak maksimal.
“Beberapa hari terakhir pelanggan mengeluhkan kendala keruhnya air ke kami. Sehubungan dengan kondisi banjir dimana kualitas air baku kandungan gambut atau warna yang cukup tinggi,” katanya, Kamis (25/11/2021).
Menurut Budi, keruhnya air itu disebabkan oleh bertemunya air Sungai Kahayan dengan kiriman luapan air dari Sungai Rungan.
Disamping itu, pengelolaan air bersih lebih gampang dilakukan terhadap air keruh dibanding air gambut yang berwarna merah pekat.
“Iya ini karena Sungai Rungan kanan kiri terhadap rawa dan sifat gambutnya tinggi. Sebaliknya, saat musim kemarau saya berani jamin airnya sangat jernih,”
Imbasnya, hampir seluruh pelanggan di Palangka Raya terdampak. Dari 14.000 pelanggan, ada 4.000 pelanggan yang paling terdampak karena jarak terdekat.
Sehingga, Perumdam harus memerlukan pengelolaan sumber daya extra dalam penyulingan air. Yakni, dengan memaksimalkan dalam hal penggunaan bahan tanah liat putih yang berguna untuk menetralisir komposisi air baku.
“Tanah ini diperoleh dari Tangkiling hanya saja jumlah produksinya tidak bisa maksimal. Apabila dipaksa, sering gagal produksi,” jelasnya.
Menurutnya, tanah liat bisa mengikat warna gambutnya. Bahkan sebelumnya telah dilakukan sejumlah penelitian oleh pakar air se-Indonesia untuk mencari cara alternatif mengelola air gambut.
“Belum ada teori lain, paling efektif dengan itu (tanah liat),” jelasnya.
Dalam waktu dekat, pihak Perumdam akan melaksanakan proses flushing atau pencucian pipa dalam rangka memaksimalkan kualitas air yang didistribusikan kepada pelanggan.
“Secepatnya akan melakukan pencucian pipa pada tengah malam, untuk saat ini sudah mulai membaik namun kita juga berupaya untuk melakukan pengelolaan dengan maksimal,” katanya. (rdo/cen)