PALANGKA RAYA – Satlantas Polresta Palangka Raya memasang stick cone pada barrier road beton yang dirasa minim penerangan dan membahayakan bagi pengguna jalan.
Ini dilakukan pascaterjadinya kecelakaan tunggal yang menimpa seorang mahasiswa hingga tewas ditempat usai menghantam barrier di Jalan Tjilik Riwut, Km. 10, Kota Palangka Raya, Selasa (2/11/2021) lalu.
Pihak kepolisian dari Satlantas Polresta Palangka Raya, berupaya meminimalisir adanya potensi kecelakaan serupa kembali terjadi.
Kapolresta Palangka Raya, Kombes Pol Sandi Alfadien Mustofa, melalui Kasatlantas Polresta Palangka Raya, AKP Feriza Lubis, pihaknya langsung melakukan pengecekan terhadap sejumlah penggunaan barrier beton bagi ruas jalan di Kota Palangka Raya.
“Kami memasang stick cone di ujung barrier untuk menekan bahaya tidak fokusnya pengendara terhadap keberadaan barrier beton,” kata Feriza, Kamis (4/11/2021).
Menurut Kasatlantas, penggunaan alat seperti relfektor ini apabila tersorot lampu pengendara itu sangat penting, terlebih pada tempat yang minim penerangan lampu jalan.
Tiang berwarna oranye ini juga sudah memakai pemberat sehingga tak mudah terbawa angin dan terjatuh.
Menurut mantan Kasatlantas Polres Kobar ini, penggunaan barrier beton ini bahkan sudah diterapkan di luar Kota Palangka Raya.
Disamping itu, lanjutnya, untuk aspek keselamatan pengendara atau pengguna jalan pasti menjadi prioritas dalam pemasangannya sehingga tidak mengganggu kamseltibcarlantas.
“Aspek keselematan ini termasuk juga seperti penerangan jalan umum yang baik sehingga pengguna jalan dapat melihat adanya barrier beton,” tuturnya.
Sementara menurut pandangan Feriza, mengenai peristiwa kecelakaan di Tjilik Riwut, Km. 10, beberapa hari lalu yang menimpa seorang pengendara motor hingga tewas, memang murni karena kurang fokusnya pengendara tersebut.
“Dari hasil oleh TKP dan keterangan saksi-saksi memang diduga terjadi akibat dari tidak fokusnya si pengendara,” jelasnya.
Dari hasil rekaman CCTV, korban yang saat itu mengendarai motornya sendirian memacu kendaraannya dengan cepat dan berniat mendahului sebuah mobil. Namun nahas, korban malah mengantam barrier dan tewas di lokasi.
“Manakala kondisi jasmani maupun rohani sedang tidak siap sebaiknya dihindari untuk berkemudi. Kecepatan pada saat berkendaraan juga harus diperhatikan, terlebih memperhatikan waktu kejadian kemarin itu sekira pukul 04.00 WIB,” ungkapnya.
Ia menambahkan, kedepannya pihaknya akan melaksanakan koordinasi pilar keselamatan Kota Palangaka Raya untuk menghindari bahaya serupa. (rdo/cen)
BACA JUGA : Hantam Pembatas Jalan Mahasiswa Tewas di TKP