Tikungan “Tengkorak” Jalan Sisingamangaraja Segera Diberi Rambu

Jalan Sisingamangaraja
Ilustrasi jalan tikungan.

PALANGKA RAYA –  Black spot rawan kecelakaan yang berada di Jalan Sisingamangaraja, Kota Palangka Raya, akhir-akhir ini dianggap sebagai jalur “tengkorak”.

Bahkan sejauh ini, black spot berupa tikungan yang menghubungkan Jalan G Obos dan Jalan RTA Milono ini, telah merenggut dua nyawa dari pengendara yang harus tewas menghantam pohon dan beton jembatan.

Satu korban harus tewas tercebur di parit usai menghantam pohon sawit karena motornya melaju tak terkendali saat melaju di tikungan itu.

Sementara, satu korban yang baru-baru ini tewas mengenaskan dalam posisi diatas motor meninggal dunia akibat terbentur jembatan di selokan disebelah jalan.

Kondisi jalur yang menikung dan tak didukung dengan pencahayaan membuat rata-rata korban yang mengalami laka lantas di lokasi ini, tak menyadari adanya selokan ataupun pohon yang ada di sisi luar tikungan itu.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Palangka Raya, Alman P. Pakpahan, menuturkan pihaknya akan memasang rambu-rambu agar para pengendara dapat mengurangi kecepatan.

“Nanti kita pelajari dulu. Rencana kita mau bikin rambu di lokasi tersebut,” katanya, Rabu (27/10/2021).

Menurut Alman, wacana ini merupakan salah satu langkah preemtif dan preventif untuk menekan angka kecelakaan yang sudah berulang kali terjadi di tempat tersebut.

Kadishub juga menjelaskan, untuk menekan angka kecelakaan pihaknya bersama dengan instansi terkait akan tetap melakukan bimbingan edukasi pada elemen masyarakat.

“Keselamatan berlalu lintas itu tanggung jawab bersama. Oleh karenanya patuh dan taatlah alan rambu-rambu lalu lintas. Selalu berhati-hati ketika berkendara dan jalan kebut-kebutan,” ungkapnya.

Alman menambahkan, kecerdasan emosional sangat dibutuhkan dalam berlalu lintas. Pembentukan karakter yang disiplin tidak bisa dilakukan satu pihak.

BACA JUGA : 50 Atlet Kota Palangka Raya Diturunkan Dalam Kejuaraan KONI Cup II Banjarmasin se-Kalimantan

“Harus ada campur tangan semua pihak, mulai dari keluarga, lingkungan pendidikan serta berbagai elemen masyarakat,” tandasnya. (rdo/cen)