PALANGKA RAYA – Macan Kalteng. Adalah tim gabungan dari jajaran Polda Kalteng. Tim ini menjadi sosok yang menakutkan bagi pelaku kejahatan.
Sejak dibentuk tahun 2021, Tim Macan Kalteng ini telah menyelesaikan tugasnya sebagai penegak hukum dan memburu pelaku kejahatan.
Tim Macan Kalteng ini dipimpin oleh Panit Resmob Jatanras Polda Kalteng, Ipda Teguh Triyono SH, dengan motto “Hajar Habis”.
Kepada Kaltengoke.com, Teguh Triyono menjelaskan, personel yang tergabung di Macan Kalteng berjumlah 30 orang dari berbagai satuan kerja (Satker). Itupun belum termasuk yang berada di wilayah polres jajaran.
“Tim ini bertugas menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah hukum Kalteng dan secara tegas memberantas adanya aksi premanisme, tawuran antarwarga, dan menangkap para pelaku tindak pidana pencurian, begal, pembunuhan dan peredaran narkoba,” ungkapnya, Selasa (10/8/2021).
Menurut Teguh, Tim ini sengaja dibentuk pada tahun 2020 lalu. Pembentukan Macan Kalteng ini, untuk menyatukan kekompakan dalam melakukan pemberantasan berbagai macam tindak pidana di wilayah hukum Polda Kalteng.
Untuk melakukan koordinasi dan merencanakan giatnya, para punggawa Macan Kalteng memiliki markas khusus di lingkungan Mapolres Pahandut, Palangka Raya.
Sejumlah personel tidak hanya dari satu satker yang sama saja. Namun didalamnya diisi oleh anggota polisi dari sejumlah satker.
“Personel yang tergabung ini berasal dari Satker Intelmob Polda Kalteng, Inteltek Polda, Resnarkoba Polda, Siber Krimsus Polda dan Resmob Polda, Polresta Palangka Raya serta Polsek Pahandut,” jelas Teguh.
Dalam mengungkap kasus kejahatan yang paling berkesan ialah pengungkapan kasus jambret dan pencurian dengan kekerasan (Curas) di Kota Palangka Raya.
Seperti, jambret yang ada di Jalan Ramin. Dimana saat itu ada korban seorang ibu dan anaknya. Korban terjatuh dari motornya hingga meninggal di tempat. Dan korban curas di Jalan Sisingamangaraja, yang mana korbannya dalam kondisi kritis karena mengalami luka bacok dibagian muka.
“Salah satunya, ya mengungkap kasus jambret dan curas yang sempat heboh itu,” terang Teguh.
Dibalik itu, Tim ini juga memiliki suka duka saat bertugas di lapangan. Disaat masyarakat tertidur pulas, anggota harus tetap terjaga hingga larut malam, dimana rata-rata waktu demikian sering terjadinya tindak kriminal.
Dalam beberapa kasus, pengungkapan perlu dilakukan berbagai cara seperti menyamar sebagai ojek online, jual pentol, kurir pengiriman paket barang, dan sebagainya untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.
Kendati demikian, pengabdian ini wajib dan harus terus dijalankan untuk menjaga stabilitas keamanan wilayah setempat.
Menurut Ipda Teguh, timnya harus bekerja ekstra ketika mendapat tugas membackup (membantu) memburu pelaku tindak pidana yang berasal dari wilkum polda lain.
“Kita harus siap untuk memback up seluruh Polda di tanah air. Demikian juga laporan dari Polres jajaran setempat dalam melakukan tugas memburu pelaku kejahatan,” ungkap Teguh.
Selama berdirinya Tim Macan Kalteng, tim ini telah membackup Polda Kalimantan Selatan ,Polda Jawa Barat, Polda Jawa Timur, Polda Jawa Tengah, Polda Kalimantan Timur, Polda Kalimantan Barat, Polda Kalimantan Utara, Polda Jambi dan Polda Metro Jaya.
“Kasus di Jawa Barat mengenai pencuri mobil, Jambi penggelapan uang perusahaan, Bareskrim Polri dengan backup kasus Ilegal Loging, Jawa Timur kasus penggelapan, Polda Riau kasus penggelapan dan penipuan, Jawa Tengah kasus pencurian, Kalimantan Utara kasus pembunuhan, dan juga Kalimantan Selatan pembunuhan,” urainya.
Teguh berharap dengan adanya Tim Macan Kalteng ini kedepannya akan mempermudah koordinasi dan pengungkapan dari seluruh polda dan polres jajaran. (rdo/cen)