Tes PCR Mahal, Penerbangan di Kuala Kurun Turun Drastis

tes PCR mahal
Kepala Bandara Kuala Kurun Darsono didampingi Stafnya Nirwan Dinata. Foto:Nya

KUALA KURUN – Kepala Bandara Kuala Kurun, Darsono, mengatakan penerbangan di Kuala Kurun, Kabupaten Gunung Mas (Gumas) mengalami penurunan drastis.

Pasalnya, sangat berkurang dari hari-hari biasanya yang biasanya mencapai full seat. Bahkan tes PCR mahal menjadi salah satu penyebabnya.

“Memang yang ada penerbangan dari jalur Kurun ke Banjarmasin saja, terkadang 4-5 orang. Itu pun tidak setiap saat selalu dalam jumlah seperti itu,” kata Darsono, kepada awak media di Bandara Kurun, Senin (12/7/2021).

Persoalan itu terjadi tidak lain tidak bukan, sebutnya, dikarenakan sejumlah faktor seperti harga tes PCR mahal dibanding tiket pesawat.

Sementara itu, di Bandara Kuala Kurun juga belum memiliki tes PCR tersebut, sehingga terkadang harus menunggu hasilnya dari Kota Palangka Raya.

Hal semacam itu yang cukup berpengaruh bagi penerbangan di wilayah itu, karena saat ini hanya melayani satu jalur penerbangan saja yaitu Kuala Kurun-Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Ditambahkannya, sejumlah penumpang yang menggunakan jasa penerbangan menuju ke Banjarmasin, juga dikarenakan beberapa kebutuhan yang mendesak. Salah satunya seperti mengantar anak kuliah ke wilayah itu atau hal lainnya.

Sementara untuk kepentingan dinas ataupun personal sangat jarang, bahkan hampir tidak ada.

“Memang untuk jalur penerbangan hanya Kuala Kurun – Banjarmasin saja, tepat di hari Rabu. Untuk Kota Palangka Raya masih belum ada, dikarenakan waktu tempuh ke kota itu hanya tiga jam saja, belum memenuhi standarisasi yang ditetapkan,” jelas Darsono didampingi Stafnya Nirwan Dinata.

BACA JUGA : Bupati Gunung Mas Resmikan Cristian Center

Di kesempatan yang sama ia juga menjelaskan, pihaknya terus melakukan promosi dalam upaya menarik minat masyarakat. Bahkan harga tiket pesawat juga sudah diturunkan hingga berjumlah Rp 319 ribu, untuk keberangkatan ke Banjarmasin.

Namun hingga saat ini, persoalan pandemi yang terus mendera membuat jumlah penumpang masih belum sesuai jumlah yang diharapkan. Hal itu, ujarnya, dilihat dari data Januari-Juli yang memang terlihat ada minat dari masyarakat, namun belum full.

“Kami berharap, kedepan penerbangan regular ke Palangka Raya bisa terwujud.  Tentunya penerbangan di Bandara Kuala Kurun ini bisa kembali normal seperti semula,” pungkasnya. (nya/abe/cen)