Tahun Ajaran Baru, Disdikbud Murung Raya Siapkan Dua Prioritas

disdikbud
SERIUS: Bupati Mura, Drs Perdie M Yoseph MA, tampak serius dalam kegiatan peninjauan pesta demokrasi tingkat desa di 62 desa di wilayah kabupaten setempat. FOTO: YUDI

PURUK CAHU – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Murung Raya (Mura) jelang tahun ajaran baru 2021 Juli mendatang mempersiapkan dua prioritas penting pembelajaran ditengah pandemi Covid-19.

Selain vaksinasi terhadap seluruh tenaga pengajar dua hal ini dianggap sangat vital, yaitu keselamatan dan kesehatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga dan masyarakat merupakan prioritas utama dalam menetapkan kebijakan pembelajaran.

Kedua adalah tumbuh kembang peserta didik dan kondisi psikososial juga menjadi pertimbangan dalam pemenuhan layanan pendidikan selama masa pandemi Covid-19.

“Pembelajaran tatap muka bisa digelar namun terbatas dan akan dikombinasikan dengan belajar daring. Namun menjadi fokus kita dalam proses vaksinasi tenaga pendidik yang kita targetkan selesai pada Juni 2021 mendatang,” kata Kepala Disdikbud Murung Raya, Ferdinan Wijaya, saat dibincangi wartawan di ruang kerjanya, belum lama ini.

Ditempat yang berbeda, Sekda Mura, Drs Hermon MSi, mendorong dinas teknis terkait untuk terus berkoodinasi dan berinovasi menjelang pembelajaran tatap muka dimasa pandemi.

“Strategi itu penting demi suksesnya program pendidikan saat ini yang berbasis tatap muka dan daring. Yang juga tak kalah pentingnya adalah sosialisasi kepada seluruh orang tua wali murid agar memahami dan mengerti apa yang menjadi rencana kerja kita dalam menghadapi Covid-19 di dunia pendidikan,” tutur Sekda.

BACA JUGA : Bupati Murung Raya Jadi Warga Kehormatan PWI 

Seperti diketahui bahwa program kerja pemerintah daerah saat ini dari pendidikan adalah mempersiapkan dan mencetak sedikitnya 1.250 orang sarjana dari 125 desa dan kelurahan diwilayahnya, yang tidak sedikit nilainya. Hermon juga menegaskan, bahwa persiapan tersebut juga harus dibarengi dengan kondisi setiap wilayah terkait pandemi Covid-19.

“Persiapan pembelajaran tatap muka perlu persiapan matang. Salah satunya adalah terkait zonasi yang sesuai dengan kondisi ter-update. Sehingga resiko dan dampaknya dapat diantisipasi,” pungkasnya. (udi/abe/cen)