KUALA PEMBUANG – Wakil Bupati Seruyan, Hj Iswanti, mengimbau kepada seluruh masyarakat Seruyan agar dapat melakukan pembukaan lahan tanpa dibakar.
Dirinya minta kepada seluruh masyarakat, khususnya bagi para petani dan pekebun, agar dapat menghindari pembakaran lahan saat pembukaan lahan. Tetapi melakukan pembukaan lahan dengan tanpa harus membakarnya.
“Memang kebiasaan ini kita akui sulit untuk merubahnya seketika, namun dengan adanya larangan dari pemerintah pusat itu. Maka hendaknya hal itu bisa menjadi peringatan agar tidak dilanggar,” tegasnya.
Lanjut Iswanti, para petani dan pekebun tradisonal pada tempo dulu melakukan bercocok tanam dan membuka lahan dengan cara ditebas, ditebang (Pohon), kemudian membakar. Karena, mereka ada yang beranggapan, lahan yang dibakar tersebut akan menjadi subur. Apabila ditanami tanaman, maka tanamannya bisa menjadi subur.
Padahal, untuk membuat lahan menjadi subur tersebut, banyak berbagai macam cara, tanpa mesti dengan melakukan membakar lahannya.
“Memang cara tradisional ini sudah dilakukan sejak turun temurun, namun hal ini bisa kita rubah dengan cara mengolah lahan itu sendiri. Karena, dengan cara diolah ini, kami rasa bisa menjadi cara yang baik, tanpa harus membakar,” katanya.
BACA JUGA : Bupati Seruyan Serahkan Bantuan Perikanan kepada Nelayan
Untuk itu lanjutnya, para petani maupun pekebun hendaknya jangan mencoba-coba untuk melakukan pembukaan lahan untuk bertani atau berladang dengan cara membakar. Karena, tindakan ini sudah jelas dilarang pemerintah dan tentunya dibalik larangan itu akan menanti hukum yang amat berat, bagi yang melanggarnya.
“Lebih baik, kita lakukan dengan mengolah lahan. Karena, seperti di daerah-daerah lain yang sudah maju pertanian dan perkebunan mereka, ternyata mereka tidak melakukan pembakaran lahan, tetapi dengan cara diolah. Kita bisa belajar hal itu, dan kita harapkan para penyuluh pertanian bisa memberikan pendampingan terhadap para petani,” imbuhnya. (yad/abe/cen)