KASONGAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan melalui dinas terkait, telah melaksanakan Lomba Gotong Royong Masyarakat Desa Tingkat Kabupaten Katingan Tahun 2021.
Lomba ini, diikuti 13 desa dari 13 kecamatan se-Kabupaten Katingan. 13 desa ini, merupakan terbaik 1 para lomba serupa di tingkat kecamatan.
Pengumuman juara lomba, disampaikan langsung oleh Bupati sakariyas SE saat Pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-18, Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-49 dan Hari Keluarga Nasional ke-28 Tingkat Kabupaten Katingan Tahun 2021, di Desa Tarusan Danum, Kecamatan Tewang Sangalang Garing, baru-baru ini.
Keluar sebagai Juara I adalah Desa Tewang Darayu, Kecamatan Pulau Malan. Juara II, Desa Hampalit, Kecamatan Katingan HIlir. Juara III, DEsa Mekar Tani, Kecamatan Mendawai. Juara Harapan I, Desa Makmur Jaya, Kecamatan Katingan Kuala.
Juara Harapa II, Desa Samba Katung, Kecamatan Katingan tengah. Sementara Juara Harapa III, Desa Baun bango, Kecamatan Kamipang.
Pada kesempatan itu, Bupati mengucapkan terima kasih pada tim penilai yang telah melaksanakan tugasnya dengan baik. Sehingga dari hasil penilaian, diperoleh Desa Tewang Darayu yang menjadi juara lomba.
“Saya ucapkan selamat dan apresiasi bagi desa yang mendapat juara. Bagi desa-desa yang lainnya, saya minta terus semangat dalam bergotong royong. Karena lomba ini, akan dilaksanakan setiap tahun,” katanya.
Sakariyas berpesan, agar hadiah berupa uang pembinaan yang diterima para juara seger dimasukan ke dalam APBDes perubahan Tahun 2021.
Dia juga memerintahkan kepada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Katingan serta Insepktorat Kabupaten Katingan untuk mengawasi dan melaporkannya.
“Dana tersebut, untuk mendukung program-program pembangunan yang ada di desa,” pungkasnya.
Menurut Bupati, Lomba Gotong Royong ini tidak semata-mata untuk mengejar juara saja. Melainkan, guna mengevaluasi sejauh mana terwujudnya kemandirian desa dan kelurahan sesuai indikator pembangunan.
BACA JUGA : Wakil Bupati Katingan Ini Ajak ASN Punguti Sampah di Jalanan
Diantaranya, aspek ekonomi, kemasyarakatan, sosial budaya, agama dan lingkungan.
“Penerapan kearifan nilai-nilai sosial budaya lokal dalam aspek gotong royong dan keswasembadaan patut untuk didayagunakan, dilestarikan dan dikembangkan. Sehingga, nantinya benar-benar menjadi potensi untuk terus membangun desa,” imbuhnya. (ndi)