PALANGKA RAYA – Kritikan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) kepada Presiden Joko Widodo, mendapat perhatian dan dukungan BEM Universitas Palangka Raya (UPR).
Presiden BEM UPR, Beny Siregar, menilai kritikan dengan sebutan The King Of Lip Service yang ditujukan kepada Presiden Jokowi tersebut, merupakan salah satu bentuk ketidakpuasan atas realisasi kinerja Presiden Jokowi.
“Saya pun ditanyakan, apakah sepakat dengan apa yang disampaikam oleh teman-teman dari BEM UI, maka saya katakan sepakat dan kita dukung, kita bisa perhatikan apa yang telah diucapkan oleh pak Jokowi lalu, kita perhatikan bagaimana realisasinya,” terang Beny Siregar dalam rilisnya kepada Kaltengoke.com, Rabu (30/6/2021).
“Jika Kita ingin menggunakan kacamata Kalimantan Tengah, maka kita bisa ambil indikator keseriusan Pak Jokowi untuk menjadikan food estate sebagai alat menuju ketahan pangan nasional, lalu kita liat faktanya sekarang? bagaimana hasil panen food estate? apakah sudah mendakati kata memuaskan? saya pikir tidak, karena terdapat beberapa kejadian gagal panen pada proyek food estate,” jelasnya lagi.
Selain itu, ia pun menuturkan, kritikan BEM UI tidak perlu dipersalahkan. Yang lebih penting tambahnya, adalah subtansi dari kritikan yang disampaikan.
“Sebenarnya simple saja menurut saya, pak Jokowi cukup menjawabnya dengan tindakan, dengan merealisasikan apa yang telah diucapkan, maka akan clear, karena kritik diucapkan demi kebaikan,” ucapnya.
Ia pun berharap, agar tidak ada lagi upaya-upaya intervensi ataupun pembungkaman atas aspirasi yang disampaikan oleh mahasiswa.
“Karena jelas tentang kebebasan menyampaikan pendapat telah ada aturannya,” pungkasnya Beny Siregar. (cen)