PALANGKA RAYA – Batalyon Infanteri Raider 631/Antang melakukan pelatihan tim khusus penanganan dan pemakaman jenazah pasien yang terindikasi meninggal dunia akibat Covid-19, Kamis (17/6/2021).
Jajaran Yonif R 631/Atg membentuk tim penanganan dan pemakaman jenazah pasien Covid-19. Tim ini nantinya akan diterjunkan untuk membantu pemakaman pasien meninggal dunia akibat covid-19.
Personel yang tergabung dalam tim ini, diberikan pelatihan tentang bagaiman penanganan terhadap jenazah.
Komandan Yonif R 631/Atg, Letkol Inf Dadang Armada Sari, S.I.P., mengatakan tim khusus penanganan tersebut dibentuk guna membantu penanganan terhadap jenazah pasien terkonfirmasi Covid-19. Pelatihan untuk tim khusus ini, dilakukan di Lapangan sepakbola Kompi bantuan.
“Tim khusus ini dibentuk agar dapat membantu jika nantinya dibutuhkan dalam menangani jenazah pasien Covid-19. Sehingga, tim yang sudah diberikan pelatihan ini siap diperbantukan kapan saja” jelas Dadang.
Dia juga mengatakan, tim khusus yang dibentuk Yonif R 631/Atg ini nantinya akan bergabung dengan tenaga medis. Sementara untuk pelaksanaannya tetap mengikuti protap atau ketentuan dari Dinas Kesehatan terkait bagaiman penanganan pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19.
“Untuk pelaksanaannya, tim ini tetap mengikuti ketentuan yang ada dari Dinas Kesehatan” sebutnya.
Dadang juga mengatakan, dengan bergabungnya tim khusus penanganan jenazah pasien Covid-19 yang dibentuk Yonif R 631/Atg ini bersama Dinas Kesehatan, agar penanganan yang dilakukan benar-benar tidak membahayakan untuk kedepannya. Terlebih dalam penanganan virus yang sudah memakan banyak korban jiwa tersebut.
“Kita lakukan pelatihan dan pembelajaran bagaimana penanganan yang tepat terhadap jenazah pasien Covid-19. Jangan sampai tim yang dilibatkan justru menjadi penyebar virus karena penanganan yang tidak tepat” jelas Danyon.
Dia juga mengatakan, apa yang dilakukan jajarannya tersebut adalah bagian dari dukungan kepada pemerintah dan kepedulian kepada masyarakat dalam membantu mengatasi pandemi Covid-19 yang sampai saat ini masih berlangsung di Kalteng, termasuk di Kota Palangka Raya.
“Yang paling penting saat ini kita tulus dan ikhlas membantu dengan dasar nilai kemanusiaan. Dengan adanya pelatihan ini, semoga bisa bermanfaat untuk semua pihak dalam upaya menghadapi Covid-19” pungkas Dadang. (bud)