PALANGKA RAYA–Masalah stunting di daerah pelosok masih menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Pemerintah Provinsi Kalteng. Hal ini, lantaran masih kurangnya sosialisasi terkait stunting yang dilakukan oleh dinas terkait.
Melihat persoalan tersebut, Sekretaris Komisi III DPRD Kalteng, Kuwu Senilawati mengharapkan, agar pemerintah lebih fokus terhadap persoalan masih tingginya angka stunting diwilayah Kalteng. Khususnya didaerah pelosok.
“Kasus stunting di Kalteng ini harus mendapat perhatian semua pihak. Mengingat masih banyak kasus yang terjadi khususnya di wilayah pelosok. Salah satunya seperti di Desa Tumbang Langgah yang berada di posisi pertama dan untuk kasus yang tertinggi di Kabupaten Gumas,” ucapnya.
Menurutnya, penanganan kasus stunting merupakan program nasional sejak tahun 2018 lalu. Mengingat hal tersebut bertujuan untuk mesukseskan Program Indonesia Bebas Stunting.
“Program Indonesia Bebas Stunting merupakan program pemerintah pusat. Jadi pemerintah daerah pun harus bersinergi dengan pemerintah pusat. Jangan mengandalkan pemerintah pusat saja,” tegasnya.
Wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) I meliputi Kabupaten Katingan, Gumas dan Kota Palangka Raya ini juga mengatakan, sebenarnya ada juga faktor pendukung, sehingga menyebabkan minimnya sosialisasi serta penanganan, yakni sulitnya akses untuk mencapai wilayah pelosok tersebut.
Oleh karena itu, pemerintah diharapkan untuk memperhatikan sejumlah aspek seperti peningkatan infrastruktur jalan, serta sarana – prasarana (Sapras) kesehatan diwilayah pelosok.
“Saat ada kesempatan berbincang dengan masyarakat di Desa Tumbang Langgah, akses jalan menuju ke sana bisa dibilang cukup sulit karena mengalami kerusakan. Sehingga ini juga menjadi kendala.
Oleh karena itu, Srikandi dari Partai Gerinda ini menuturkan, bahwa sulitnya akses jalan sehingga menyebabkan sosialisasi dan penanganan serta pencegahan menjadi terkendala.
“Masyarakat setempat meminta agar Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalteng bisa merealisasikan peningkatan infrastruktur jalan, khususnya daerah pelosok,” tutupnya. (rul/jun/cen)