Seorang Pria jadi Korban Pengeroyokan Jukir di Tugu Soekarno

PALANGKA RAYA – Seorang pria menjadi korban pengeroyokan di kawasan Tugu Soekarno, Jalan S Parman, Kota Palangka Raya, Kamis (27/5/2021) malam.
PENANGANAN MEDIS: Korban pengeroyokan bernama Fahreza saat mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Bhayangkara, Kamis (27/5/2021) malam. (FOTO: IST)

PALANGKA RAYA – Seorang pria menjadi korban pengeroyokan di kawasan Tugu Soekarno, Jalan S Parman, Kota Palangka Raya, Kamis (27/5/2021) malam.

Kasus pengeroyokan ini, dialami Fahreza (32) warga Jalan Kecipir Ujung, Kota Palangka Raya. Akibat penganiayaan yang dilakukan sejumlah orang terhadapnya, korban mengamali sejumlah luka pada bagian kepala.

Informasi dihimpun, berawal dari korban yang menjemput anak perempuannya inisial SS (15) yang bekerja di salah satu di Cafe yang ada di kawasan bawah tugu. Saat itu, korban sempat menanyakan kepada anaknya, apakah ada orang yang mengganggu.

Diduga karena merasa tersinggung dengan ucapan korban, seorang pelaku yang berada didekatnya  kemudian terlibat cek-cek mulut dan memukul korban. Tidak lama kemudian, datang tiga orang lain menghampiri korban dan juga ikut melakukan penganiayaan.

Ade (18) salah seorang warga yang ada di sekitar lokasi kejadian menyebutkan, penganiayaan tersebut diketahuinya saat mendengar terikan korban minta tolong. Saat dilihat ke sumber suara, korban sudah tergeletak di jalan dengan mengeluarkan banyak darah.

Melihat korban yang tergeletak di jalan, sejumlah warga kemudian memberikan pertolongan untuk korban dengan membawanya ke Rumah Sakit Bhayangkara. Sementara pada pelaku melarikan diri dari lokasi kejadian.

“Awalnya saya kira kecelakaan, karena korban tergeletak sambil minta tolong” jelas Ade.

Akibat penganiayaan ini, korban mengalami sejumlah luka di bagian kepala hingga cukup banyak mengeluarkan darah akibat sejumlah pukulan. Pihak korban yang tidak terima dengan peristiwa tersebut melaporkan kasus penganiayaan ini ke Polsek Pahandut untuk penangan lebih lanjut.

BERITA TERKAIT: Anak Dibawah Umur Disetubuhi di Belakang Bangunan Sekolah