Tahun Ajaran Baru, SMK se – Kalteng Terapkan Pembelajaran Tatap Muka

Tahun Ajaran Baru, SMK se - Kalteng Terapkan Pembelajaran Tatap Muka
PENJELASAN: Kabid Pembinaan SMK, Eka Aprilianty saat dibincangi terkait pelaksanaan PTM di Kalteng, Selasa (18/5/2021). (FOTO: JUN).

PALANGKA RAYA – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kaliman Tengah (Kalteng) akan dilakukan pada tahun ajaran baru.

Pemberkalukan PTM tersebut, berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19. Untuk wilayah Kalteng khususnya SMK akan melaksanakan PTM  secara terbatas yang rencana akan dimulai 1 Juli 2021.

Plt Kadis Pendidikan Provinsi Kalteng, Ahmad Syaifudi melalui Kabid Pembinaan SMK, Eka Aprilianty mengatakan setiap sekolah tingkat SMK harus terlebih dahulu mengisi daftar periksa di dapodik sebelum melaksanakan PTM. Dari daftar tersebut, akan diketahui kesiapan dari pihak sekolah sendiri dalam penerapan PTM.

“Harus mendaftar terlebih dahulu di Dapodik setiap sekolah yang sudah siap untuk PTM” kata Eka, Selasa (18/5/2021).

Dia juga mengatakan bawah pihaknya telah menbentuk tim yang dalam waktu dekat segera bergerak untuk melakukan sosialisasi ke seluruh Kabupaten dan Kota yang ada di Kalteng. Tujuannya untuk menindaklanjuti SKB Empat Mentri tersebut dan melaksankan pembelajaran tatap muka secara terbatas.

“Kita akan bentuk tim untuk melakukan sosialisasi terkait PTM ini. Agar benar-benar tersampaikan bagaimana aturan pelaksanaannya nanti” ucapnya.

Eka melanjutkan, untuk skema pembelajaran dibagi dalam beberapa kategori. Yakni setiap ruang kelas hanya diisi 18 orang siswa atau 50 persen dari jumlah murid. Pembelajaran hanya dilakukan lima jam. Untuk 50 persen lain tetap melakukan pembelajaran secara daring dan bisa bergantian seminggu sekali atau sesuai sekolah masing-masing.

“Bisa juga 50 persen masuk pagi dan 50 persen lagi masuk siang. Setiap mata pelajaran hanya 30 menit dan untuk ekstrakulikuler mengumpulkan orang banyak serta upacara ditiadakan, termasuk praktek sekolah juga harus diatur” terangnya.