PALANGKA RAYA – Ribuan kendaraan atau tepatnya sebanyak 2.116 kendaran yang ingin masuk wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng) disuruh putar balik selama pelaksanaan Operasi Ketupat Telabang 2021 dan peniadaan mudik.
Operasi Ketupat Telabang 2021 dalam rangka pengamanan peniadaan mudik lebaran selesai pada Senin (17/5/2021). Selama 12 hari pelaksanaan, Polda Kalteng bersama tim gabungan terpaksa meminta 2.116 kendaraan yang ingin masuk Kalteng untuk berbalik arah. Selain itu, petugas juga mengamankan 12 tersangka dari 7 kasus pemalsuan surat keterangan rapid tes antigen.
Kapolda Kalteng, Irjen Pol Dedi Prasetyo melalui Kabid Humas Kombes Pol Kismanto Eko Saputro, menyebutkan, ribuan kendaraan disuruh putar balik arah karena tidak memenuhi persyaratan masuk ke wilayah Kalteng. Seperti tidak membawa surat keterangan Rapid Antigen dan mencoba masuk di tengah penyekatan pelarangan arus mudik.
“Putar balik kendaraan terbanyak di wilayah Kabupaten Kapuas, kemudian di Bartim sebagai jalur penghubung Kalteng dan Kalsel. Sementara di Kabupaten Lamandau dan Sukamara penghubung dengan Kalbar” jelas Eko, Senin (17/5/2021).
Meski ops Ketupat Telabang 2021 sudah berakhir, dikatakan Eko bahwa pihaknya akan tetap melakukan penyekatan paska larangan mudik yang diperpanjang hingga 24 Mei 2021 mendatang. Untuk itu, Operasi Ketupat Telabang 2021 akan dilanjutkan dengan Kegiatan Rutin Kepolisian yang Ditingkatkan (KRYD) sejak 18-24 Mei 2021.
“Aturannya tetap sama, petugas akan meminta putar balik untuk kendaraan yang ingin mudik. Ini Mengacu pada Surat Edaran Gubernur, untuk jalan darat wajib menyertakan Rapid antigen, sedangkan untuk udara dan laut Swab PCR,” tegas Kabid Humas.
Dia juga menyebutkan, bahwa pelaksanaannya Polda Kalteng akan tetap bersinergi dengan Dinas Kesehatan dan Satgas Covid-19 di perbatasan. Termasuk untuk melaksanakan Rapid Antigen secara acak kepada pemudik yang balik ke Kalteng.
“Dengan adanya kebijakan ini, maka kami meminta untuk seluruh jajaran agar tetap mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat terkait larangan mudik. Kegiatan ini terpaksa dilakukan agar menekan penyebaran covid-19 di Kalteng dan memberi rasa aman kepada masyarakat” pungkasnya. (bud)