PALANGKA RAYA – Demonstrasi mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Kalteng (Garang) Tolak UU Ciptaker, menggelar aksi demonstrasi dalam rangka memperingati hari buruh (May Day).
Massa aksi ini menyalurkan aspirasi dengan mendatangi Kantor DPRD Kalteng. Namun dihalangi oleh petugas keamanan dan Satgas Covid-19.
Massa aksi diarahkan untuk menyampaikan orasi di samping Kantor DPRD Kalteng. Pasalnya, anggota dewan tidak ada berada di kantor.
Lantaran tidak percaya, sejumlah Demonstrasi mahasiswa memasuki kantor DPRD untuk mengecek secara langsung.
Namun, tiba-tiba pihak keamanan melarang dengan alasan kantor DPRD merupakan objek vital. Sehingga perlu meminta izin terlebih dahulu.
Menanggapi hal tersebut, Koordinator Lapangan, Agus menyayangkan larangan tersebut. Padahal kata dia, pihaknya dengan aparat sudah ada kesepakatan untuk masuk ke dalam.
“Tidak konsisten. Petugas keamanan berbelat-belit dan arogan dengan membangun narasi yang tidak demokratis,” tegasnya, Senin (3/5/2021).
Meski gagal masuk ke dalam gedung wakil rakyat tersebut, massa aksi yang terdiri dari Bem Universitas Palangka Raya (UPR), Bem Unkrip, Bem PGRI, Bem Faperta UPR, Bem FMIPA UPR, Bem FK UPR, Bem FKIP UPR, Bem FH UPR, Bem Fisip UPR, Bem FT UPR, GMNI Cabang Palangka Raya, dan PMKRI.
Aksi mahasiswa ini menuntut DPRD Kalteng dan DPR RI perwakilan Kalteng untuk menyatakan sikap menolak UU Ciptaker beserta peraturan turunannya, mencabut UU Ciptaker dan peraturan turunannya, serta menuntut Gubernur Kalteng menindaklanjuti surat edaran Menteri Ketenagakerjaan Nomor M/6/HK.04/IV/2021 dengan mengeluarkan regulasi kepada perusahaan untuk membayarkan THR buruh tepat waktu. (cen)
BACA JUGA: Jembatan Penghubung di Sepang Diharapkan Bisa Difungsikan di Tahun 2024
BACA JUGA: Pacu Pertumbuhan Ekonomi Dibarengi Penyerapan Anggaran
